Salahsatu pelaku budaya asal Kabupaten Pangandaran Didin mengatakan, gunung parang merupakan salah satu gunung yang di atasnya terdapat dua makam bersejarah. "Makam bersejarah tersebut posisinya antara kepala dengan kepala saling berlawanan dengan kata lain dalam bahasa Sunda patunjang-tunjang," kata Didin, Sabtu (20/3/2021).

Sebelum adanya pistol atau senapan, senjata tajam adalah pilihan utama bagi para tentara yang pergi berperang. Salah satu yang paling utama adalah pedang. Dengan pedang, para tentara dapat dengan efektif menebas para musuh dalam pertarungan satu lawan ketajamannya, pedang yang dibawa melambangkan kuasa dan otoritas yang menciutkan nyali para lawan. Oleh karena itu, para penguasa zaman dulu juga terkenal akan senjata yang dibawanya ke medan pedang-pedang yang terkenal di seluruh dunia yang selain karena ketajamannya, juga karena Khopeshilustrasi Khopesh kita mulai daftar ini dengan pedang bernama Khopesh. Kamu belum pernah mendengar tentang pedang Khopesh? Tidak apa-apa! Kali ini, kamu akan belajar adalah salah satu pedang paling berpengaruh yang muncul pada Zaman Perunggu. Ditempa sejak masa Kerajaan Baru Mesir, pedang khopesh - yang berakar dari kata "ḫpš" yang berarti "kaki" sesuai bentuknya - memiliki sabit pengait di luar bilah pedangnya. Selain Mesir, pedang Khopesh juga dipakai oleh kaum interpretasi "Prasasti Hering" Stele of the Vultures, Raja Sumeria, Eannatum dari Lagash, digambarkan menggunakan khopesh dalam peperangan; sehingga, pedang tersebut bisa ditelusuri asalnya hingga 2500 SM. Jika orang Sumeria juga memakainya, kenapa sejarah mencatat pedang ini berasal dari Mesir?Pedang ini biasanya ditempa dari perunggu dengan panjang 50 cm hingga 60 cm dan diyakini datang ke Mesir melalui para saudagar dari Timur periode Kerajaan Baru Mesir, khopesh menjadi senjata militer wajib dan disukai karena kemampuannya dalam pertarungan jarak dekat. Oleh karena itu, senjata ini jadi terkenal dari tentara Mesir menggunakan sabit khopesh yang tumpul untuk merebut perisai musuh agar lebih mudah ditebas; jadi, hanya bilah dalamnya saja yang diasah. Selain itu, tentara Mesir mengganti khopesh perunggu menjadi besi untuk meningkatkan daya militer, khopesh juga memiliki nilai sakral dalam kebudayaan Mesir. Pedang ini sering digambarkan dalam seni hieroglif atau dimasukkan ke dalam sarkofagus figur Mesir terkemuka, terutama para Firaun. Salah satu contohnya adalah Firaun Tutankhamun yang dimakamkan bersama dua pedang khopesh dengan ukuran khopesh akhirnya tidak dipakai lagi sekitar abad ke-12 Ulfberhtilustrasi Ulfberht tahu pedang yang terlihat dipakai oleh para ksatria dari Britania Raya? Bagaimana jika ternyata, pedang tersebut adalah pedang milik kaum Viking? Ya, pedang Ulfberht dari abad ke-9 adalah senjata yang menjadi saksi bisu keganasan kaum Viking saat menjarah benua hanya beberapa dari tentara Viking terpilih yang membawa pedang, bukti sejarah menunjukkan bahwa pedang tersebut bilah yang terlalu... "modern" untuk zamannya. Uniknya, pedang ini diukir dengan tulisan "+VLFBERH+T" atau "+VLFBERHT+". Oleh karena itulah, namanya disebut "Ulfberht ".Pedang Ulfberht ditempa dari baja karbon tinggi dan terkenal karena daya serang, fleksibilitas, dan ketajamannya yang melebihi pedang di zamannya. Dari segi ukuran, Ulfberht memiliki panjang 91 cm dan berat yang cukup ringan, 1,2 kg!Terdapat sekitar 170 pedang Ulfberht yang berasal dari abad ke-9 hingga abad ke-11 Masehi. Kebanyakan dari pedang Ulfberht berasal dari Norwegia dan Finlandia. Ulfberht kemudian bak ditelan Bumi, menghilang dari benua Eropa hingga muncul kembali saat Revolusi Industri 1760 - 1850. Baca Juga Fakta Pedang Damaskus, Pedang Terkuat Sepanjang Sejarah 3. Katanailustrasi katana apa yang pas untuk menggambarkan kebudayaan Jepang, terutama para Samurai dan Ninja? Tentu saja, pedang katana! Pertama kali dikembangkan pada zaman Muromachi 1336 - 1573, pedang katana menjadi senjata pilihan para samurai yang mengabdi untuk melindungi para Katana nama pedangnya, samurai adalah orang yang menggunakannya! Jangan terbalik lagi!Pada masa itu, samurai terbaik dikenal karena kemampuan untuk menebas musuh dengan sekali tebas. Baik untuk para samurai dan masyarakat Jepang dari dulu hingga sekarang, katana dihormati sebagai suatu karya seni yang katana yang paling terkenal hingga saat ini "Honjo Masamune". Sebenarnya, katana ini bernama "Masamune" dan dianggap sebagai "sesepuh" katana. Masamune ditempa sekitar abad ke-13 atau ke-14 oleh pengrajin pedang legendaris, Goro Nyudo dari mana nama "Honjo"? Dianggap sebagai salah satu bilah Jepang paling indah yang pernah dibuat di masa Keshogunan Tokugawa, pedang itu jatuh ke tangan Honjo Shigenaga, seorang samurai suruhan Uesugi Kenshin, pada abad Masamune kemudian terus diwariskan hingga akhirnya hilang pada masa Perang Dunia II PD II setelah dipegang oleh Tokugawa Iemasa. Pada 1939, Jepang menyatakan Honjo Masamune sebagai Pusaka Nasional. Untuk menambah aspek legendarisnya, hingga saat ini, Honjo Masamune belum Gladiusilustrasi Gladius pemimpin yang ambisius, Kekaisaran Romawi juga terkenal akan tentaranya dan senjata mereka, pedang gladius. Beberapa belati militer zaman sekarang juga terinspirasi oleh bentuk gladius. Bagaimana kisahnya?Sejak reformasi yang dilakukan oleh Gaius Marius pada 107 SM, pedang gladius menjadi salah satu senjata wajib para tentara Romawi wajib dilengkapi oleh tombak scutum, lembing pila, belati pugio, dan anak panah plumbatae.Tidak kalah dari tombak dan perisai mereka yang indah, gladius ikut membantu tentara legiun Romawi untuk menaklukkan Cekungan gladius berevolusi selama berabad-abad. Tetapi, gladius umumnya memiliki ujung yang tajam dan bilah pedang yang kokoh hasil tempaan dari baja bermutu tinggi. Gladius sendiri memiliki berat 1 kg dan panjang hingga 85 cm dengan bilah sepanjang 68 untuk menikam musuh, gladius memang paling efektif ketika digunakan dalam formasi di mana para tentara Romawi harus melindungi diri mereka sendiri dengan perisai sambil melakukan tikaman berulang-ulang terhadap serbuan musuh. Akan tetapi, tidak jarang juga gladius digunakan untuk menebas bukunya yang berjudul "From Sumer to Rome" pada 1991, sejarawan Richard A. Gabriel dan Karen S. Metz menganggap pedang gladius sebagai salah satu senjata yang memakan korban terbanyak sebelum ditemukannya senapan. "Di tangan serdadu Romawi yang sangat terlatih, gladius adalah senjata paling mematikan dari semua senjata yang diproduksi oleh tentara kuno. Pedang ini menewaskan lebih banyak tentara daripada senjata lain dalam sejarah, sampai penemuan senapan," tulis Gabriel dan Metz. 5. Falcatailustrasi falcata VictoryPedang paling terkenal dalam sejarah terakhir di daftar ini adalah pedang falcata. Kamu belum pernah mendengar pedang ini? Tidak apa-apa!Tetapi, kalau kamu melihat bentuk pedang ini, mungkin kamu akan teringat dengan pedang yang dipakai pasukan Sparta dalam menghalau pasukan Persia di film "300". Maaf sekali, pedang ini berbeda dengan milik Sparta!Para sejarawan pun maklum, kok! Bentuknya memang mirip dengan kopis, pedang yang digunakan oleh para tentara Sparta dari falcata adalah pedang yang digunakan oleh prajurit Celtiberia di sebelah selatan Semenanjung Iberia sekarang Spanyol. Nama falcata berasal dari bahasa Latin "falcatus" yang berarti "berbentuk elang".Dibuat dari besi atau baja berkualitas tinggi, bilah falcata dibuat unik bilah bermata tunggal berdekatan dengan gagang, dan bilah bermata dua dibuat di dekat ujungnya. Falcata dirancang untuk menggabungkan kekuatan memotong bak kapak dengan kemampuan menebas bak Perang Punisia Kedua, falcata mendapatkan reputasinya di mata jenderal Hannibal, sampai-sampai ia menyuruh seluruh pasukan Kartago-nya agar memakai falcata sebagai senjata untuk pertarungan jarak dekat, Hannibal juga patut berterima kasih pada falcata saat mengalahkan pasukan Romawi di Cannae pada 216 SM selain karena taktiknya yang pedang-pedang yang ikut membentuk sejarah bersama persenjataan lainnya. Menurutmu, manakah pedang yang kamu tahu? Atau, pedang manakah yang menurutmu paling mengesankan baik dalam segi desain dan daya serang? Yuk, bagikan opinimu! Baca Juga 11 Hal Tak Terungkap tentang Excalibur, Pedang Milik King Arthur

GunungPangrango berada dalam pengawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Taman Nasional yang telah berdiri sejak 1980 ini memiliki tanggung jawab untuk melindungi beragam vegetasi yang ada disana (meliputi G.Pangrango dan G.Gede). Gunung Pangrango sendiri merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai. - Legenda Rawa Pening merupakan legenda yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah. Rawa Pening merupakan danau alami yang memiliki luas ini berada di empat wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang, yaitu Kecamatan Bawen, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Tuntang, dan Kecamatan Banyubiru. Danau terletak di cekungan antara Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau menjadi obyek wisata dan tempat memancing ikan menggunakan Legenda Rawa Pening Legenda Rawa Pening berawal dari sebuah desa yang bernama Desa Ngasem, terletak di kaki Gunung Telomoyo. Baca juga Rute ke Gunung Gajah Telomoyo, Salah Satu Spot Melihat Rawa Pening Desa tersebut dipimpin oleh kepala desa yang arif dan bijaksana yang bernama Ki Sela Gondang. Ia memiliki seorang putri berparas cantik yang bernama Endang Sawitri. Pada suatu hari, desa membutuhkan tolak bala berupa pusaka sakti sebagai syarat agar penyelenggaraan acara merti desa dapat berjalan lancar. Lalu, Endang Sawitri diutus untuk meminjam pusaka sakti milik Ki Hajar Salokantara, sahabat Ki Sela Gondang. Ki Hajar Salokantara memberikan pesan kepada Endang Sawitri supaya ia tidak meletakkan pusaka di atas pangkuannya. Menurutmitos nya penduduk asli kota Bandung berasal dari keturunan Wira dan Sekar. Begitulah Legenda fiktif Asal Mula Nama Kota Bandung, yang berasal dari kata "bendung" atau "bendungan" yang dibuat oleh Wira untuk memadamkan lahar panas Tangkuban Perahu. Menurut sejarah bendungan (Danau Bandung) itu seluas daerah antara Padalarang

- Legenda Rawa Pening merupakan legenda yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah. Rawa Pening merupakan danau alami yang memiliki luas hektar. Danau ini berada di empat wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang, yaitu Kecamatan Bawen, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Tuntang, dan Kecamatan Banyubiru. Danau terletak di cekungan antara Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau menjadi obyek wisata dan tempat memancing ikan menggunakan jala. Cerita Legenda Rawa Pening Legenda Rawa Pening berawal dari sebuah desa yang bernama Desa Ngasem, terletak di kaki Gunung Telomoyo. Baca juga Rute ke Gunung Gajah Telomoyo, Salah Satu Spot Melihat Rawa Pening Desa tersebut dipimpin oleh kepala desa yang arif dan bijaksana yang bernama Ki Sela Gondang. Ia memiliki seorang putri berparas cantik yang bernama Endang Sawitri. Pada suatu hari, desa membutuhkan tolak bala berupa pusaka sakti sebagai syarat agar penyelenggaraan acara merti desa dapat berjalan lancar. Lalu, Endang Sawitri diutus untuk meminjam pusaka sakti milik Ki Hajar Salokantara, sahabat Ki Sela Gondang. Ki Hajar Salokantara memberikan pesan kepada Endang Sawitri supaya ia tidak meletakkan pusaka di atas pangkuannya. Namun di tengah perjalanan, Endang Sawitri melanggar pesan sahabat ayahnya itu. Akibatnya, Endang Sawitri hamil. Ki Sela Gondang memohon supaya Ki Hajar Salokantara mau menikahi putrinya untuk menutup aib keluarga. Dengan berat hati, Ki Hajar Salokantara menerima Endang Sawitri sebagai istrinya. Saat melahirkan, ternyata anak yang dilahirkan berupa naga yang diberi nama Baro Klinting. Untuk melepas kutukan pusaka, Baro harus menemui Ki Hajar Salokantara yang sedang bertapa di Gunung Telomoyo. Baro Klinting Bertapa Di Gunung Telomoyo, Baro Klinting harus bertapa melilitkan tubuhnya sampai ke puncak Gunung Telomoyo. Baca juga Wisata ke Rawa Pening, Bersih dari Encek Gondok dan Ada Pentas Tari Malangnya, ada sekumpulan warga Desa Pathok yang tengah berburu tidak melihat wujud keseluruhan Baro Klinting. Mereka melihat ekor Baro Klinting dan memotong-motong daging ekornya. Setelah selesai bertapa, Baro mendatangi warga Pathok untuk meminta makanan dan minuman. Namun, keadaan tubuhnya lusuh penuh luka, sehingga ia ditolak warga. Hanya, seorang janda tua bernama Nyai Latung yang memberinya makanan dan minuman. Setelah itu, Baro Klinting menancapkan lidi. Ia mengadakan sayembara, siapa yang berhasil mencabut lidi maka ia adalah orang hebat. Tidak ada satu pun penduduk desa yang sanggup mencabut lidi. Hanya, Baro Klinting yang berhasil mencabut. Saat lidi dicabut, air menyembur sangat deras seperi air bah, penduduk memukul kentongan tanda bahaya. Baca juga Wisata Perantunan di Semarang, Camping Sambil Lihat Indahnya Rawa Pening Mendengar kentongan, Nyai Latung naik ke atas lesung sesuai pesan Baro Klinting. Lama-kelamaan, air bah menjadi genangan luas berbentuk rawa-rawa dengan air yang bening. Nyai Latung menamakan desa yang tenggelam tersebut dengan Rawa Pening. Genangan air bening yang membentuk rawa. Pesan Moral Pesan cerita sifat angkuh atau sombong adalah sifat yang tidak terpuji. Saling membantu dan menolong adalah sifat yang patut dicontoh tanpa memandang latar belakang dan status sosial. Sumber dan

AsalUsul Gunung Ciremai. "Gunung Ciremai memiliki ketinggian 3.078 meter diatas permukaan laut (MDPL) dan merupakan gunung tertinggi yang ada di Provinsi Jawa Barat" D alam serial sejarah gunung-gunung di Indonesia kali ini kami akan mengulas mengenai Gunung Ciremai. Seperti biasa, akan ada 3 bab yang kami bahas dalam artikel ini, yang
Home Penemuan Senin, 28 Maret 2022 - 2124 WIBloading... Senjata pedang dan perkembangannya. FOTO/ IST A A A JAKARTA - Pedang adalah senjata paling kuno di dunia. Diketahui, pedang diciptakan pertama kali di Zaman Perunggu sebagai evolusi dari belati. Kemungkinan besar pedang dibuat saat peradaban kuno mengetahui cara menambang dan mengolah logam. Sekitar 1900 SM, tembaga telah menyebar ke seluruh Eropa dan dibuatlah pedang berbahan dasar tembaga. Baca Juga Paduan tembaga dengan timah menghasilkan perunggu. Kemudian orang Mesir membuat pedang perunggu sekitar tahun 2500 SM dengan memanaskan batangan perunggu, lalu ditimpa dan dipalu berulang kali hingga menghasilkan sebuah bilah. Bila ini lalu dirakit dengan gagang untuk menjadi pegangan dan menahan bilah, dibuat dari pegangan kayu, kemudian dibungkus dengan kulit atau atau kawat logam. Gagang berbentuk salib sederhana pada abad pertengahan. Akan tetapi, pada awal abad ke-15, pelindung silang dimodifikasi untuk membuat permainan pedang yang lebih canggih dan melindungi tangan dengan lebih baik. Bangsa Romawi menggunakan pedang bilah ganda untuk melakukan pertarungan tangan kosong. Pedang dengan ukuran lebih besar digunakan saat bertarung di atas kuda dan populer di Eropa Barat pada abad ke-3. Bangsa Viking dan Saxon dikatakan sebagai ahli pedang terkemuka dan mereka mahir dalam peleburan besi dan mendekorasi bilah pedang. Di abad pertengahan, pedang menjadi senjata favorit ksatria berbaju besi. Pedang mereka terbuat dari baja dan sangat tajam, hingga mampu memotong manusia menjadi dua. Pedang terkuat yang pernah dibuat adalah senjata samurai di Jepang. Memasuki abad kedelapan hingga akhir periode feodal di abad kesembilan belas, pandai besi Jepang membuat pedang dengan teknik mengelas potongan besi dan baja bersamaan, kemudian ditumbuk. Proses tersebut diulangi sebanyak 12-28 kali hingga menghasilkan pedang dengan bilah yang sangat tajam dan mampu menembus senapan mesin. pembuat pedang senjata senjata tajam benda kuno senjata maritim Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 42 menit yang lalu 2 jam yang lalu 4 jam yang lalu 5 jam yang lalu 6 jam yang lalu 6 jam yang lalu
Bacajuga: Legenda Gunung Semeru, Paku Bumi di Tanah Jawa yang Ditancapkan Para Dewa. Sebagaimana banyak tempat di Jawa, Gunung Semeru juga memiliki misteri yang belum dipecahkan hingga saat ini. Bahkan, asal-usul Gunung Semeru juga dikaitkan dengan sejumlah legenda yang sudah turun temurun diyakini masyarakat sekitar. Asal-usul Gunung Semeru
Bandung - Tentu Anda heran, bila ada pedang raksasa tertancap di atas bukit. Itulah yang akan dirasakan saat lewat di Kawasan Karst Citatah, Bandung Barat. Keberadaan pedang itu pun, mengundang tanya siapapun yang baru melihatnya. Ada apa ya?Saat menuju Bandung dengan melewati jalur Puncak, terlebih dahulu Anda akan melintasi daerah Jalan Raya Gunung Masigit. Di jalan ini, pelancong akan disuguhkan panorama pegunungan kapur yang menawan. Banyak traveler mengenal daerah ini sebagai Kawasan Karst Kawasan Karst Citatah mmemiliki panorama unik dan mengagumkan. Tak heran bila daerah ini juga sering digunakan untuk syuting film, salah satunya '18+ True Love Never Dies' yang dibintangi oleh Adipati Dolken dan Samuel Zylgwyn. Namun sayang, udara di daerah ini kurang bersahabat dan jalanannya sangat berdebu. Beberapa waktu lalu detikTravel pun sempat melintasi jalan ini menuju Bandung. Di antara kelokan-kelokan tajam saya melihat panorama yang tak biasa di kiri jalan. Gunung-gunung kapur membentang kokoh di jalan yang mengarah Bandung. Kalau dilihat-lihat lebih detil, sebenarnya Kawasan Karst Citatah ini sangatlah cantik dan ada satu bukit yang mencuri pehatian. Bila dilihat dengan jelas, ada pedang raksasa yang menancap di salah satu bukitnya. Sudah tentu, pedang tersebut membuat saya Kawasan Karst Citatah juga menyimpan banyak penemuan kuno. Seperti adanya Gua Pawon yang pernah ditemukan situs purbakala berupa alat-alat batu, gerabah, bongkah andesit sebagai alat tumbuk, dan tulang-tulang yang diyakini sebagai tulang ke pinggir jalan, sembari mengambil beberapa foto saya pun mencari warga sekitar untuk bertanya."Tidak ada yang tahu persis tentang pedang itu," kata Irah, salah seorang pedagang yang ada di kawasan itu, kepada detikTravel beberapa waktu pun menambahkan, konon pedang itu jatuh dari langit saat tsunami Aceh. Namun, tak semua orang bisa percaya dengan mudah tentang cerita pedang hitam tersebut. Logikanya, tidak mungkin ada pedang yang tiba-tiba jatuh dari mencari informasi dari berbagai sumber, keberadaan pedang ini memang sempat menghebohkan warga sekitar Desa Citatah. Keberadaannya juga dikaitkan dengan cerita mistik, tentang bukit Klenik yang menjadi tempat menancapnya pedang versi cerita pun bermunculan. Salah satunya menceritakan kalau sebenarnya itu adalah belati raksasa yang menjadi ciri Kopassus. Belati dengan panjang sekitar 9 meter itu sengaja dipasang di pinggir bukit, dan ditancapkan sebagai tanda bukit tersebut kini milik penasaran, saat melintas di Jalan Raya Cipatat Anda bisa melihat belati raksasa tersebut. sst/sst
UnsurIntrinsik Asal Mula Gunung Mekongga. Setelah membaca ringkasan cerita asal usul Gunung Mekongga di atas, jangan lupa baca juga sedikit ulasan seputar unsur intrinsiknya. Mulai dari tema, tokoh dan perwatakannya, latar, alur, hingga pesan moral yang bisa didapatkan dari kisahnya. Berikut ulasannya: 1. Tema
Bandung merupakan salah satu kota tujuan liburan favorit Nusantara. Banyak wisatawan lokal, maupun mancanegara rela datang untuk menikmati eloknya alam Kota Kembang tersebut. Tak hanya itu, udara di kawasan Paris van Java juga terkenal sejuk. Mau naik gunung? Ada satu lokasi cantik yang amat cocok untuk pendaki pemula, namanya Gunung Bendera Padalarang. Gunung yang ramah untuk pemula via geografis Bandung dikelilingi pegunungan. Bumi Parahyangan punya lumayan banyak gunung cantik, seperti Tangkuban Perahu, Puntang, dan lainnya. Pendaki pemula? Coba mendaki Gunung Bendera Padalarang yang cukup ramah. Tak Menjulang Terlalu Tinggi Berfoto di Puncak Rindu via setinggi 1403 mdpl ini cukup ramah hampir semua pendaki. Mereka yang sudah senior, apalagi pemula, dijamin takkan kesulitan menaklukkan Bendera Padalarang. Tak perlu peralatan khusus, cukup pastikan fisik dan stamina dalam kondisi prima. Estimasi pendakian juga singkat, kurang lebih satu jam dari basecamp hingga puncak. Meski terlihat mungil, panorama yang tersaji tak kalahcantik dengan Tangkuban Perahu atau Puntang. Apalagi, pendakian kini jadi salah satu gaya hidup anyar para pelancong. Menggapai puncak Bendera bisa Teman Traveler agendakan ketika berada di Bandung. Spot Terbaik Melihat Matahari Terbit Menantikan matahari terbit via aktivitas pendakian, matahari terbit hari selalu menjadi panorama yang ditunggu-tunggu. Momen tersebut sekaligus menjadi salah satu bonus usai perjuangan keras menggapai puncak. Dengan pemandangan pegunungan dan perbukitan dari sekeliling Bandung. Tak heran jika puncak Gunung Bendera Padalarang merupakan salah satu spot terbaik menikmati atmosfer sunrise. Keelokannya bakal bisa membuat mata Teman Traveler berbinar-binar. Semakin Cantik Saat Malam Hari Pemandangan lampu kota di Bandung Barat via hari mulai malam dan cuaca mendukung, Teman Traveler bisa melihat pesona pemandangan lampu kota di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Tampak amat cantik dan tentu saja romantis. Apalagi jika momen ini dilewatkan bersama pasangan. Memandang gemerlapnya ribuan lampu kota menjadi pengalaman tersendiri. Pastinya akan hasilkan momen liburan berkesan. Jika Teman Traveler benar-benar ingin merasakan eksotisme dan romantisme Bandung, mendaki Gunung Bendera adalah salah satu cara terbaik. Tiket Masuk, Lokasi, dan Rute Keindahan Gunung Bendera via masuk menuju kawasan Gunung Bendera Padalarang sangat terjangkau, hanya per orang. Sementara untuk biaya parkir kendaraan cukup mengeluarkan saja. Bisa jadi alternatif Teman Traveler yang mencari destinasi liburan murah meriah. Gunung Bendera masuk wilayah Kampung Pojok Desa, Jayamekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Agar lebih mudah mencapai area basecamp, sebaiknya Teman Traveler menggunakan kendaraan pribadi. Namun jika ingin menumpang kendaraan umum, dari Bandung kalian bisa naik Bus Damri jurusan Cimahi-Padalarang, lanjutkan dengan bus jurusan Gunung Bentang dan turun di Gantungan. Berikutnya, Teman Traveler tinggal berjalan kaki hingga basecamp. Sementara bagi Teman Traveler yang berangkat dari Jakarta, ambil bus jurusan Bandung, turun di Padalarang, lanjutkan naik angkot jurusan Gunung Bentang, turun di Gantungan, dan terakhir, jalan kaki hingga basecamp. Itulah sedikit ulasan mengenai indahnya Gunung Bendera Padalarang. Jadi bagaimana Teman Traveler, tertantang melihat keindahan gunung mungil ini? Jangan lupa siapkan fisik dan ajak pasangan ya. Advertisement Tags Bandung Indonesia Jawa Barat kontributor Travelingyuk Wisata
pedangdi atas gunung padalarang adalah belati komando yang di bangun oleh prajurit kopassus pada tahun 2004 sebagai penanda area latihan panjat kopassus.Bag
Eps12 Asmara Pedang Dan Golok Karya Suma Leng Dia berkata. "Liong Siang-yang bukan orang yang mudah dibunuh. " Wanita cantik itu tertawa dan berkata. "Tapi kau adalah Li
Menurutsumber-sumber arkeologi, Pedang Lar Bango telah ada sejak zaman Sriwijaya dan juga Singasari karena terdapat relief Pedang ini di Candi Panataran, Jawa Timur (diperkirakan pada abad ke 12 M). Hal itu menandakan jika Pedang Lar Bango telah ada sebelum masa itu. Fungsi Pedang Lar Bango adalah untuk berperang, yaitu untuk menusuk .
  • v3gjqrmbie.pages.dev/626
  • v3gjqrmbie.pages.dev/74
  • v3gjqrmbie.pages.dev/568
  • v3gjqrmbie.pages.dev/450
  • v3gjqrmbie.pages.dev/810
  • v3gjqrmbie.pages.dev/191
  • v3gjqrmbie.pages.dev/292
  • v3gjqrmbie.pages.dev/367
  • v3gjqrmbie.pages.dev/40
  • v3gjqrmbie.pages.dev/23
  • v3gjqrmbie.pages.dev/754
  • v3gjqrmbie.pages.dev/726
  • v3gjqrmbie.pages.dev/516
  • v3gjqrmbie.pages.dev/826
  • v3gjqrmbie.pages.dev/157
  • asal usul pedang di gunung padalarang