Rumah bugis ini lumayan banyak betonnya. Padahal ya rumah panggung juga. Dinding rumahnya pun masih didominasi kayu. Bagian depannya saja yang diberi dak beton. Namanya rumah panggung, penghuni maupun para tamu langsung "disambut" oleh tangga -yang terletak di depan rumah- menuju ke lantai dua. Beberapa rumah panggung bahkan memiliki
Dinding rumah umumnya menggunakan papan kayu angsana (Pterocarpus indicus), gamacca, belahan bambu sedangkan lantai menggunakan papan dari kayu angsana (Pterocarpus indicus) dan belahan bambu.

Bangunan rumah adat Bugis biasanya memiliki atap yang berbentuk pelana dengan timpa laja yang jumlahnya disesuaikan dengan status sosial pemilik rumah. Timpa laja merupakan bidang segitiga antara dinding dan pertemuan atap.

Kekayaan budaya masyarakat Sulawesi Selatan terlihat, salah satunya, pada rumah adat yang dibangun dengan penuh makna filosofis. Pada bangunan rumah adat khas Bugis yang merupakan warisan turun temurun, dibangun dengan konsep rumah panggung berbahan kayu dengan tinggi sekitar tiga meter.
Konsep arsitektur rumah tradisional Bugis dengan Pemenuhan Kebutuhan ruangan dibangun oleh para leluhur suku bugis, untuk memberikan perlindungan bagi para penduduk bugis saat itu. .
  • v3gjqrmbie.pages.dev/483
  • v3gjqrmbie.pages.dev/541
  • v3gjqrmbie.pages.dev/794
  • v3gjqrmbie.pages.dev/163
  • v3gjqrmbie.pages.dev/466
  • v3gjqrmbie.pages.dev/501
  • v3gjqrmbie.pages.dev/358
  • v3gjqrmbie.pages.dev/656
  • v3gjqrmbie.pages.dev/319
  • v3gjqrmbie.pages.dev/448
  • v3gjqrmbie.pages.dev/472
  • v3gjqrmbie.pages.dev/10
  • v3gjqrmbie.pages.dev/757
  • v3gjqrmbie.pages.dev/310
  • v3gjqrmbie.pages.dev/552
  • dinding rumah kayu bugis