BacaJuga: Peternak Ayam Bersyukur Harga Mulai Naik. Ayam Sembawa adalah tipe ayam petelur dengan perawakan kecil yang memiliki kemampuan produksi telur sampai 240 butir. Sedangkan jenis lainnya adalah tipe pedaging yang saat ini sedang disukai oleh pencinta daging ayam yang menginginkan citarasa ayam kampung.
BLITAR, - Peternak ayam petelur Blitar, Jawa Timur, membagikan lima ton telur secara gratis kepada masyarakat sebagai ungkapan syukur bisa bertahan melalui situasi sulit selama dua tahun terakhir. Pembagian telur dalam kemasan sekitar 250 gram itu dilakukan di halaman Kantor Pemkab Blitar, Kamis 13/10/2022. Kegiatan itu juga berbarengan dengan peringatan Hari Telur Sedunia yang jatuh pada Jumat 14/10/2022. Juru bicara Paguyuban Peternak Rakyat Nasional PPRN Yesi Yuni mengatakan, pembagian telur dilakukan untuk memeriahkan perayaan Hari Telur Sedunia di Blitar."Alhamdulillah setelah menghadapi situasi sulit dua tahun terakhir hari ini kami masih bertahan, kami masih peternak ayam petelur," ujar Yesi di Blitar, Kamis. Baca juga Bebas, Mantan Wali Kota Blitar Saya Dizalimi Politik, Saya Akan Balas DendamMenurut Yesi, pihaknya juga membagikan telur rebus sebanyak butir kepada ribuan siswa SD dan SMP dalam acara tersebut. Pembagian telur rebus, ujarnya, merupakan bentuk kampanye mendorong anak-anak usia sekolah agar gemar mengonsumsi telur yang merupakan sumber protein penting bagi tubuh. "Sasaran kampanye gemar mengonsumsi telur adalah anak-anak usia sekolah," ujarnya. Harga telur saat ini Rp per kilogram Menurut Yesi, harga telur masih belum stabil dan cenderung fluktuatif. Saat ini, ujarnya, harga telur di kandang peternak Rp per kilogram. Harga tersebut baru berlangsung sekitar satu pekan terakhir setelah sebelumnya harga telur sempat berada di bawah Rp per kilogram.
kesejahteraanpeternak, membuka wawasan tentang teknologi pada era revolusi industri di bidang peternakan, serta wadah bagi stakeholder untuk menjalin komunikasi dan networking pada industri, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan peternakan rakyat, serta kesempatan untuk mempresentasikan hasil
Small and Medium Enterprises SMEs are one of the economic strength pillars of the community because their management involves the community directly, both in providing production facilities, labors, and its marketing chain. However, some SMEs failed in the middle of their business road or are unable to develop. This condition also occurs in SME of Al-Barkah Laying HenFarm. The purpose of implementing this program is to increase business capacity both from the production and management aspects of the Al-Barkah layer chicken business. The method used in overcoming these problems and achieving goals is by providing direct training, guidance, and application of science and technology. All activities were carried out jointly by the owners and employees of UKM Partners, guided by the implementation team. After implementing the program, the SME partner now 1 understands and can conduct business planning; 2 can carry out business effectiveness and efficiency; 3 can increase understanding of the importance of order in the livestock business process; 4 Understands the importance of hygiene and cage sanitation; and 5 can increase the chicken health, egg production, and farmer income. The conclusion from the program implementation is that the Al-Barkah layer chicken business has increased production by 15% and an increase in business efficiency by 12% as a result of improvements in production and business management aspects. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Volume 6, Issue 4, Page 333ā339 June 2021 e-ISSN 2654-4385 p-ISSN 2502-6828 DOI Peternak Ayam Ras Petelur Laying Hen Farmer Muhammad Nur 1 Mustam 2 Yudhi Dwi Hartono 3 Ahmad Muhlis Nuryadi 1* 1Department of Agribusiness, Universitas Muhammadiyah Kendari, Kendari, Southeast Sulawesi, Indonesia 2Department of Management, Universitas Muhammadiyah Kendari, Kendari, Southeast Sulawesi, Indonesia 3Department of Architecture, Universitas Muhammadiyah Kendari, Kendari, Southeast Sulawesi, Indonesia email Kata Kunci Al-Barkah Ayam ternak Desa Alebo Keywords Al-Barkah Chicken livestock Alebo village Received November 2020 Accepted March 2021 Published June 2021 Abstrak Usaha Kecil dan Menengah UKM merupakan salah satu pilar kekuatan ekonomi masyarakat karena dalam pengelolaanya melibatkan masyarakat secara langsung, baik dalam menyediakan sarana produksi, tenaga kerja maupun dalam rantai pemasarannya. Namun demikian tidak sedikit UKM harus gagal ditengah jalan ataupun tidak mampu berkembangan, kondisi ini juga terjadi pada UKM Peternakan Ayam Ras Al-Barkah. Tujuan pelaksanaan program ini adalah peningkatan kapasitas usaha baik dari aspek produksi maupun aspek manajemen pada usaha ternak ayam ras petelur Al-Barkah. Metode yang akan digunakan dalam mengatasi permasalahan dan mencapai tujuan adalah dengan memberikan pelatihan, bimbingan, dan aplikasi ipteks secara langsung. Semua kegiatan dilakukan bersama oleh pemilik dan karyawan UKM Mitra dengan dibimbing oleh tim pelaksana. Hasil kegiatan adalah 1 Dimilikinya pemahaman dan kemampuan mitra dalam melakukan perencanaan usaha; 2 Dimilikinya kemampuan dalam melakukan efektifitas dan efisiensi usaha; 3 Meningkatnya pemahanan akan pentingya keteraturan dalam proses usaha ternak; 4 Dipahaminya pentingnya kebersihan dan sanitasi kandang; dan 5 Meningkatnya kesehatan ayam, produksi telur dan pendapatan peternak. Kesimpulan dari hasil pelaksanaan program adalah usaha ternak ayam ras petelur Al-Barkah mengalami peningkatan produksi sebesar 15% dan peningkatan efisiensi usaha 12% sebagai dampak dari perbaikan aspek produksi dan manajemen usaha. Abstract Small and Medium Enterprises SMEs are one of the economic strength pillars of the community because their management involves the community directly, both in providing production facilities, labors, and its marketing chain. However, some SMEs failed in the middle of their business road or are unable to develop. This condition also occurs in SME of Al-Barkah Laying HenFarm. The purpose of implementing this program is to increase business capacity both from the production and management aspects of the Al-Barkah layer chicken business. The method used in overcoming these problems and achieving goals is by providing direct training, guidance, and application of science and technology. All activities were carried out jointly by the owners and employees of UKM Partners, guided by the implementation team. After implementing the program, the SME partner now 1 understands and can conduct business planning; 2 can carry out business effectiveness and efficiency; 3 can increase understanding of the importance of order in the livestock business process; 4 Understands the importance of hygiene and cage sanitation; and 5 can increase the chicken health, egg production, and farmer income. The conclusion from the program implementation is that the Al-Barkah layer chicken business has increased production by 15% and an increase in business efficiency by 12% as a result of improvements in production and business management aspects. Ā© 2021 Muhammad Nur, Mustam Mustam, Yudhi Dwi Hartono, Ahmad Muhlis Nuryadi. Published by Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under the CC-BY-SA License DOI PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 6 No 4, June 2021, Page 333-339 p-ISSN2502-6828; e-ISSN2654-4385 334 PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah UKM Al-Barkah secara resmi menjadi UKM dalam bentuk usaha perorangan pada tanggal 16 November tahun 2005 sesuai penetapan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan nomor 510/94/XI/2005, Surat Izin Tempat Usaha SITU Nomor 517/542/XI/2005 dan Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil SIUP Nomor 510/97/XI/2005. Usaha peternakan Al-Barkah pernah mengalami masa puncak populasi yaitu pada tahun 2009 dan awal 2010 dimana populasi ayamnya mencapai ekor, hal ini juga tampak saat tim pelaksana mengunjungi lokasi peternakan dimana masih banyak bekas-bekas bangunan kandang dan peralatan kandang yang tersimpan. Namun pada akhir 2010 peternakan Al-Barkah mengalami wabah penyakit sehingga hampir semua ayam miliknya mati. Selama 2 tahun usaha peternakan ini tidak beroperasi, pada tahun 2013 usaha ini bangkit kembali dan saat ini populasi ternak mencapai ekor 2 kandang. Menurut pemilik seharusnya ayamnya sudah 3 kandang namun tahun lalu ayamnya yang baru berumur 20 hari terkena penyakit dan hanya tersisa sekitar 15% dari ekor. Berdasarkan pada Gambar 1 dan Gambar 2, terlihat bahwa manajemen tata kelola kandang dan lingkungan kandang ternak ayam belum dijalankan dengan baik sehingga dapat dipastikan akan mempengaruhi kesehatan dan produksi ayam. Gambar tersebut memperlihatkan kondisi peternakan yang kurang memperhatikan sanitasi kandang dimana kotoran ayam bercampur dengan air yang tentunya akan menimbulkan bau yang sangat tidak sedap, mengangkat amoniak ke udara dan akan menimbulkan berbagai macam penyakit, demikian juga lingkungan sekitar kandang yang sangat rimbun oleh belukar dan rumput liar Linggotu et al., 2016; Olivianti et al., 2016. Gambar 1. Lingkungan Kandang yang di Penuhi Rumput Belukar Gambar 2. Lantai Kandang yang Basah dan Berlubang Hasil diskusi dengan Petugas Penyuluh Lapangan PPL Peternakan Kecamatan Konda dan Kepala Desa Alebo Abdul Manad Zani dan melalui pengamatan secara langsung oleh tim tergambar bahwa kegiatan UKM calon mitra sangat terkendala dengan kualitas SDM, modal, manajemen produksi, dan fasilitas penunjang kesehatan ayam. Memperhatikan kondisi tersebut maka permasalahan utama dan akan menjadi fokus pemecahan masalah adalah rendahnya kemampuan manajemen, rendahnya keterampilan budidaya, rendahnya produktifitas, dan tidak adanya sistem biosekuriti ternak termasuk pengolahan kotoran ternak agar tidak menganggu kesehatan ternak serta masih rendahnya skala produksi sehingga efisiensi usaha sulit tercapai. Semua permasalan tesebut dapat teratasi jika terjadi peningkatan kualitas SDM dan perubahan atau perbaikan perilaku yang dimulai dengan pemahaman Nur M, Mustam, Hartono YD, Nuryadi AM. 2021. Laying Hen Farmer 335 akan adanya persepsi untuk memperbaiki kualitas diri dalam beternak yang baik Ashary, 2016. Menurut Sari dan Herdiyana 2017, faktor yang menentukan tingkat keberhasilan didalam usaha budiaya ayam adalah manajemen pemeliharaan, manajemen pakan, manajemen vaksinasi dan manajemen perkandangan. Menurut Bergevoet et al. 2004, kontrol terhadap perilaku adopsi adalah keyakinan seseorang untuk dapat mengontrol dan mengendalikan perilaku akibat adopsi teknologi. Adapun skala usaha adalah jumlah ayam ras petelur yang dimiliki oleh peternak selama satu siklus produksi. Amsalu dan de Graaff 2007 juga menyatakan bahwa semakin meningkat skala usaha maka semakin meningkat pula adopsi teknologi petani dan semakin meningkat skala usaha maka adopsi teknologi serta komitmen untuk melanjutkan adopsi teknologi petani semakin meningkat pula. Permasalahan yang dialami oleh calon mitra secara spesifik dapat diuraikan dalam dua kelompok yaitu permasalahan pada aspek produksi dan permasalahan pada aspek manajemen. Uraian masing-masing permasalahan tersebut adalah minimnya sanitasi dan biosecurity gudang pakan dan kandang, belum diketahuinya penanganan day old chicken DOC yang tepat, kurang dipahaminya formulasi ransum, tidak dilakukannya pengelolaan kotorang ternak secara tepat, rendahnya produktivitas usaha, minimnya pemahanan mitra dalam manajemen usaha, manajemen keuangan dan administrasi usaha, belum adanya sistem perencanaan usaha yang baik, dan belum terbangunnya sistem kemitraan terutama dalam penyediaan bahan baku dan mengakses permodalan. METODOLOGI Peralatan yang digunakan atau dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan mitra diantaranya adalah tempat air minum ayam otomatis, pemanas DOC elektrik, tandon air, mesin air, seng polos, scopan dan cangkul. Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan program adalah terpal, EM4 sebagai enzim pengurai kotoran ternak, gas elpiji, sekam padi dan DOC. Metode pelaksanaan kegiatan ditunjukkan dengan tahapan dan langkah-langkah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam bidang produksi dan manajemen. Secara rinci tahapan-tahapan dalam menyelesaikan permasalahan mitra adalah sebagai berikut 1. Permasalahan Bidang Produksi Metode yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang produksi adalah sebagai berikut a. Dilakukannya penyuluhan intensif baik secara berkelompok maupun sendiri-sendiri, baik secara formal, informal maupun situasional tentang keterampilan dalam usaha ternak ayam ras petelur. Penyuluhan dilakukan baik pada kegiatan yang telah disepakati untuk dilaksanakan seperti keterampilan dalam pengelolalan pakan baik dari sistem penggudangan atau sirkulasi pakan maupun formulasi pakan, penanganan DOC dan pembesaran, penanganan saat proses produksi pada kandang produksi, penanganan kotoran ternak dan pengelolaan biosekuriti kandang b. Melakukan praktek yang dilakukan oleh anggota mitra dengan bimbingan langsung oleh tim pelaksana dibantu oleh tenaga lapangan. 2. Pemasalahan Bidang Manajemen Metode yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang manajemen adalah sebagai berikut a. Dilakukannya pelatihan intensif baik secara bersama maupun sendiri-sendiri, baik secara PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 6 No 4, June 2021, Page 333-339 p-ISSN2502-6828; e-ISSN2654-4385 336 formal maupun situasional tentang pengelolaan manajemen usaha, membuat daftar rencana kegiatan, pengelolaan keuangan, melakukan pembukuan kegiatan, manajemen usaha, dan manajemen perencanaan dan evaluasi usaha. b. Kelompok mitra melakukan praktek pengelolaan usaha pada usaha yang sedang dilakukan, membuat daftar perencanaan kerja, melakukan pencatatan atas semua kegiatan, dan melakukan evaluasi internal. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang telah dicapai oleh tim bersama mitra diuraikan atas dua aspek yaitu aspek produksi dan aspek manajemen. Hasil pelaksanaan dan kegiatan yang telah dilakanakan tim pelaksana bersama mitra dari aspek produksi diantaranya adalah meliputi proses penanganan DOC, penanganan proses pembesaran, penyiapan kandang pembesaran dan penyediaan fasilitas penunjang. Uraian pelaksanaan program dari aspek produksi adalah sebagai berikut 1. Penanganan DOC Day old chicken DOC adalah ayam ras petelur yang berumur 1 hari. DOC mitra sebagaimana semua peternak ayam di Provinsi Sulawesi Tenggara memperoleh dari luar daerah yaitu Makassar atau Surabaya. Penanganan DOC bagi keberhasilan peternakan ayam sangat penting. Penanganan yang kurang tepat dapat berakibat fatal Simanjuntak, 2018. Penanganan DOC yang dilakukan diantaranya adalah penyiapan tempat yang ideal bagi DOC. Introduksi ipteks yang diberikan adalah pembuatan seng pengaman keliling ruang kandang dengan bentuk lingkaran. Disamping mencegah adanya udara dingin yang masuk dari celah dinding juga metode lingkaran membuat ayam akan merasa luas karena posisi ruangan tidak memiliki sudut. Hal ini juga menghindarkan terjadinya pengerombolan ayam pada sudut ruangan Pratitis et al., 2018. Selain model ruang berbentuk lingkaran, pemanas yang digunakan tidak lagi berupa tungku arang yang sangat tidak praktis dan efektif Soolany, 2017. Namun mengunakan pemanas otomatis dengan bahan bakar elpiji sehingga praktis, bersih dan efektif. Pemanasan akan diberikan seara terus menerus hingga ayam berumur 15 hari dan akan diberikan hingga 30 hari hanya pada malam hari atau cuaca siang hari terjadi hujan Nadzir et al., 2015. Berikut adalah proses penanganan DOC yang dilakukan mitra dengan arahan tim pelaksana. Gambar 3. Persiapan dan penanganan DOC 2. Perawatan proses pembesaran Setelah proses penanganan DOC, langkah selanjutnya adalah penanganan proses pembesaran. Aspek yang sering menjadi kendala mitra adalah tingkat stress yang tinggi yang dialami ayam karena karyawan harus sering masuk kandang untuk memberi makan dan minum jika masih mengunakan tempat minum manual. Selain hal tersebut, metode ini sangat tidak efisien bagi tenaga kerja dan juga memiliki resiko akan kehabisan air minum jika suhu udara tinggi Putra et al., 2018; Setiawati et al., 2016. Introduksi yang diberikan untuk mengatasi masalah Nur M, Mustam, Hartono YD, Nuryadi AM. 2021. Laying Hen Farmer 337 tersebut adalah dengan pengadaan sekaligus memberikan pelatihan penggunaan tempat air minum otomatis. Berikut adalah proses penyerahan dan pemasangan tempat air minum otomatis. Selain itu juga dilakukan pengadaan tower air karena salah satu kendala adalah seringnya mati listrik sehingga terkadang ayam harus terlambat memperoleh air minum. Gambar 4. Penyerahan Tempat Minum Otomatis Gambar 5. Perakitan Tempat Minum Otomatis Gambar 6. Pemanfaatan Tempat Minum Otomatis 3. Penyiapan kandang produksi Kandang produksi atau kandang baterai adalah kandang yang diperuntukkan untuk ayam dalam proses produksi. Kandang dibuat dengan atap seng agar tahan serta mengunakan lantai papan agar tidak terjadi penyebaran debu saat karyawan kandang memberi makan ayam. Kontruksi kandang ini dibuat dengan lantai padat, kemiringan yang ideal dan memudahkan roses pembersihan. Hal ini sangat penting karena kebersihan dan sanitasi kandang sangat mempengaruhi kesehatan ayam. Dahlan dan Hudi 2011 menyatakan bahwa sanitasi kandang ayam perlu dilakukan dengan konsisten. Berikut adalah dokumentasi proses pembuatan kandang produksi yang dilakukan mitra. Gambar 7. Proses Pembuatan kandang Baterai Kandang Produksi PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 6 No 4, June 2021, Page 333-339 p-ISSN2502-6828; e-ISSN2654-4385 338 4. Penyediaan Fasilitas Penunjang Selain proses penanganan DOC dan pemelihaan dalam proses pembesaran serta penyiapan kandang produksi, program juga memberikan introduksi fasilitas pemanas untuk penghangat DOC sebagaimana uraian sebelumnya. Gambar 8. Penyerahan Alat Pemanas DOC KESIMPULAN Dari hasil kegiatan pengabdian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa telah dimilikinya pemahaman dan kemampuan mitra dalam melakukan perencanaan usaha, melakukan efektifitas dan efisiensi usaha, meningkatnya pemahaman akan pentingnya keteraturan dalam proses usaha ternak, dipahaminya pentingnya kebersihan dan sanitasi kandang, meningkatnya kesehatan ayam, produksi telur dan pendapatan peternak, serta terjadi peningkatan produksi sebesar 15% dan efisiensi usaha sebesar 12%. UCAPAN TERIMA KASIH Artikel ini merupakan hasil pelaksanaan program Hibah Pengabdian yang dibiayai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam Hibah Program kepada Masyarakat pada Skema Program Kemitraan Masyarakat PKM tahun 2019. Terimakasih penulis ucapkan kepada mitra, Dekan Fakultas Pertanian, Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. REFERENSI Amsalu, A., de Graaff, J. 2007. Determinants of adoption and continued use of stone terraces for soil and water conservation in an Ethiopian highland watershed. Ecological Economics. 612-3294-302. Ashary, L. 2016. Pengaruh Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Karyawan Peternak Ayam Potong PT. Mitra Gemuk Bersama MGB di Kabupaten Jember. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Growth. 14272-82. Bergevoet, Onderstejin, Saatkamp, van Woerkum, Huirne, 2004. Entrepreneurial behaviour of dutch dairy farmers under a milk quota system goals, objectives and attitudes. Agricultural Systems. 8011-21. Dahlan, M., Hudi, N. 2011. Studi Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Jurnal Ternak. 2124-29. Linggotu, Paputungan, U., Polii, B. 2016. Pengelolaan Limbah Kotoran Ternak Dalam Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan Di Kota Kotamobagu. Zootec. 361226-237. Nadzir, Tusi, A., Haryanto, A. 2015. Design Evaluation of Broiler House in Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 44255-266. Olivianti, A., Abidjulu, J., Koleangan, H. 2016. Dampak Limbah Peternakan Ayam Terhadap Kualitas Air Sungai Sawangan Di Desa Sawangan Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa. Chemistry Progress. 9245-49. Nur M, Mustam, Hartono YD, Nuryadi AM. 2021. Laying Hen Farmer 339 Pratitis, W, Wida Dwi, 2018. Menumbuhkan Wirausaha Melalui Program IBIKK Budidaya Ayam Kampung di Experimental Farm Jatikuwung UNS. Dian Mas Jurnal Inovasi dan Aplikasi Ipteks. 7127-34. Putra, Maulana, R., Fitriyah, H. 2018. Otomasi Kandang Dalam Rangka Meminimalisir Heat Stress Pada Ayam Broiler Dengan Metode Naive Bayes. JPTIIK Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 21387-394. Sari, Herdiyana, M. 2017. Manajemen Perkandangan Ayam Petelur Afkir Di Breeding Farm PT. Vista Agung Kencana Farm 2 Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang Muara Enim. Jurnal Peternakan Sriwijaya. 62100-106. Setiawati, T., Afnan, R., Ulupi, N. 2016. Performa Produksi dan Kualitas Telur Ayam Petelur pada Sistem Litter dan Cage dengan Suhu Kandang Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 41197-203. Simanjuntak, 2018. Analisis Usaha Ternak Ayam Broiler Di Peternakan Ayam Selama Satu Kali Masa Produksi. Jurnal Fapertanak Jurnal Pertanian dan Peternakan. 3160-81. Soolany, C. Analisis Kehilangan Panas Pada Proses Produksi Arang Tempurung Kelapa Dengan Drum Kiln. Jurnal Teknologi. 102121-127. ... Fase developer ayam petelur memang tidak menunjukkan kenaikan bobot badan yang signifikan, hal ini dikarenakan pada fase ini tidak mengalami perubahan fisik tetapi lebih mempersiapkan ke perkembangan organ-organ reproduksi. Sejalan dengan pendapat Rasyaf 1995 bahwa periode developer secara fisik tidak mengalami perubahan berarti, perubahan hanya dari ukuran tubuhnya yang semakin bertambah dan bulu yang semakin lengkap serta kelamin sekunder mulai nampak. Selama periode ini terjadi perkembangan ukuran dan terbentuknya rangka, perkembangan organ tubuh, perkembangan hormon. ...Rachmat WiradimadjaPenelitian ini dilaksanakan di kandang Test Farm Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kunyit Curcuma domestica Val dalam ransum sebagai feed aditif terhadap performan ayam Sentul Debu periode developer. Penelitian ini mengunakan 60 ekor ayam sentul betina umur 16 minggu yang di tempatkan kedalam 20 unit kandang dan tiap kandang terdiri dari 3 ekor. Metoda percobaan adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap , terdiri atas empat perlakuan ransum dengan lima ulangan. Perlakuan terdiri dari R0= Ransum basal, R1 = Ransum basal ditambah tepung kunyit 0,1%, R2 = Ransum basal ditambah tepung kunyit 0,2% dan R3 = Ransum basal ditambah tepung kunyit 0,3%. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, umur pertama bertelur, dan bobot ayam saat pertama bertelur. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit dalam ransum memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi ransum, bobot badan awal bertelur dan umur dewasa kelamin. Kesimpulan dari penelitian adalah penambahan tepung kunyit hingga 0,3% dapat diberikan pada ransum ayam sentul periode developer sebagai feed additive.... Nilai rataan konsumsi pakan pada penelitian ini adalah 563,92 g/ekor selama 30 hari Tabel 1 atau 18,8 g/ekor/hari. Konsumsi ransum puyuh lebih tinggi dari Rasyaf 1993, konsumsi pakan puyuh pada umur 8-16 minggu konsumsi pakan puyuh mencapai 1,78 kg atau 17,80 g/ekor/hari untuk puyuh periode layer. Namun lebih rendah dibandingkan hasil penelitian Achmanu et al. 2011 yaitu 21,05 g/ekor dan penelitian Yildiz et al. 2004 yaitu 29,63 g/ekor. ...... Nilai rataan konsumsi pakan pada penelitian ini adalah 563,92 g/ekor selama 30 hari Tabel 1 atau 18,8 g/ekor/hari. Konsumsi ransum puyuh lebih tinggi dari Rasyaf 1993, konsumsi pakan puyuh pada umur 8-16 minggu konsumsi pakan puyuh mencapai 1,78 kg atau 17,80 g/ekor/hari untuk puyuh periode layer. Namun lebih rendah dibandingkan hasil penelitian Achmanu et al. 2011 yaitu 21,05 g/ekor dan penelitian Yildiz et al. 2004 yaitu 29,63 g/ekor. ...Egg production of quails depends on quality of ration. Nutrient manipulation by chromiun inclusion in ration is a possible way to improve production. It is known that chromium mineral in form of GTF in blood has a role not only in enhancement of glucose entering cells through improvement of insulin activity but also in metabolism of lipid and synthesis of protein and elimination of heat stress to improve egg production. This study aimed at assessing egg production of quails fed ration containing chromium-yeast. Sixty-four quails aged 40 days were used. A completely randomized design with 4 treatments and 4 replication was applied in this study. Treatment consisted of commercial ration + Cr 0 ppm R1, commercial ration + Cr ppm R2, commercial ration + Cr 1 ppm R3, and commercial ration+ Cr ppm R4. Measurements were taken on feed intake, egg weight, egg mass production, hen day, feed conversion rate, egg index, and egg shell thickness. Results showed that A ration containing organic chromium as much as 1,5 ppm did not affect feed intake, egg production, egg weight, and eggshell thickness, however lowered feed conversion rate by up to from that of control. Supplementation of 0,5 ppm chromium in the ration lowered the value of eggs index in the fourth week. Key Words Quail, Egg Production, Chromium-YeastLidyasanty O. Linggotu Umar PaputunganBobby PoliiANIMAL WASTE PRODUCT MANAGEMENT FOR PREVENTION OF ENVIRONMENTAL POLLUTION IN KOTAMOBAGU CITY. The animal wastes from animal farm affect the environmental condition of human settlement, when it was not well managed. The objectives of this study was to evaluate either levels of knowledge, attitude and technical skill had correlated directly or not with their motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes around Kotamobagu city. Variables in this study were referring on the farmerās standard knowledge X1, attitude X2, technical skill X3 and motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes Y around Kotamobagu city using the functions of linear multiple regression, Yi = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei; where Yi was the-i observation of farmerās motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes; b0 was intercept; b1, b2 and b3 were regression coefficients, X1 was farmerās knowledge, X2 farmerās attitude, X3 was farmerās technical skill in preventing environmental pollution of animal wastes; and e1 was random error. Results of this study showed that knowledge level X1, attitude X2 and technical skill X3 of farmers could be the important factors affecting farmerās motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes Y in Kotamobagu city areas. The equation of multiple regression model was found, Y = + X1 + X2 + X3. The determination coefficient R2 of in this model indicated that 81 percents of the variation of independent variables X1, X2, and X3 used in the model were able to affect the variation of the dependent variable Y. The rest of 19 percents in the model were caused by the other unknown factors. The average score values of knowledge level X1= attitude X2= and technical skill X3= and farmerās motivation activity Y= in preventing environmental pollution of animal wastes poultry and pig in Kotamobagu city areas were still below the score median values X1=93; X2=100; X3=100; Y=93 of those variables. This condition suggested that extension activities related to the prevention of environmental pollution of animal wastes in Kotamobagu city areas were still needed to be conducted, mainly to the farmers with low scores in knowledge, attitude, technical skill and motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes. Key words Animal waste product, prevention of environmental pollution, Kotamobagu SariM. HerdiyanaTujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui manajemen perkandangan ayam petelur pada periode afkir mulai dari persiapan afkir, perlakuan afkir hingga apa saja yang dilakukan pasca afkir. Materi yang diamati dalam penelitian adalah ayam broiler sebanyak ±120000 ekor dan manajemen yang dilakukan pada perkandangan ayam periode afkir. Metode yang digunakan adalah metode observasi dengan mengambil data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung dengan berpartisipasi aktif di kandang dan wawancara langsung, serta data sekunder yang diperoleh dari data yang ada di dokumen PT. Vista Agung Kencana Farm 2. Data tersebut kemudian diolah kedalam bentuk rataan dan persentase yang dijabarkan dalam bentuk gambar dan deskriptif yang memberikan gambaran dengan jelas mengenai manajemen perkandangan ayam petelur afkir di PT. Vista Agung Kencana Farm 2. Hasil pengamatan di lokasi penelitian menunjukkan bahwa manajemen perkandangan ayam petelur di PT. Vista Agung Kencana Farm 2 pada periode afkir meliputi perlakuan pra afkir, perlakuan saat afkir, dan perlakuan pasca afkir. Perlakuan pra afkir meliputi persiapan alat afkir, perlakuan saat afkir meliputi pemuatan ayam ke dalam mobil pengangkut, dan perlakuan pasca afkir meliputi pembersihan, penyemprotan, hingga pengapuran kandang. HuirneAn empirical model, based on the Theory of Planned Behaviour, was developed to test the hypothesis that differences in farmersā goals, objectives and attitudes are a determinant of strategic and entrepreneurial behaviour and will, therefore, result in differences in farm size. The theory states that a personās behaviour results from his/her goals and intentions, attitudes, perceived behavioural control and social norms. Data n=257 were gathered from a questionnaire that was sent to a selected group of Dutch dairy farmers, members of study-groups in the northern part of the Netherlands. Answers to statements about goals as well as statements related to attitudes, subjective norms and perceived behavioural control, explained 38% of the variance in farm size as expressed by farmersā milk quota. The goal of having a ālarge and modern farmā was positively correlated with farm size, while those related to āhaving a breeding farmā and āextra source of incomeā were significantly negatively correlated with farm size. A significant relationship was found between behaviour farm size as expressed by a farmās milk quota and goals and intentions of farmers. This relationship is even stronger when statements on attitudes, social norms and perceived behavioural control are included. Farm size is mainly explained by farmersā instrumental goals. This suggests that farm size is not relevant for fulfilling intrinsic, expressive and social goals. This research shows a consistency with the Theory of Planned Behaviour and can be used in empirical research by applying it to data collected in a questionnaire. Such psychological models on decision making can help to yield insight into aspects related to entrepreneurial behaviour of dairy the Ethiopian highlands, land degradation resulting from soil erosion and nutrient depletion is a serious environmental and socio-economic problem. Although soil and water conservation techniques have extensively been introduced over the past decades, sustained use of the measures was not as expected. Based on data obtained from 147 farming households, this paper examines the determinants of farmers' adoption and continued use of introduced stone terraces in an Ethiopian highland watershed. A sequential decision-making model using the bivariate probit approach was employed to analyze the data. The results show that the factors influencing adoption and continued use of the stone terraces are different. Adoption is influenced by farmers' age, farm size, perceptions on technology profitability, slope, livestock size and soil fertility, while the decision to continue using the practice is influenced by actual technology profitability, slope, soil fertility, family size, farm size and participation in off-farm work. Perceptions of erosion problem, land tenure security and extension contacts show no significant influence. Further, the results indicate the importance of household/farm and plot level factors in farmers' conservation decision. It is therefore concluded that 1 analysis of the determinants of adoption per se may not provide a full understanding of the range of factors influencing farmers' decision of sustained investments and 2 conservation interventions should focus not only on the biophysical performance of the measures but also on economic benefits that can be obtained at reasonable discount rates to the farmers in order to enhance sustained use of the Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Karyawan Peternak Ayam Potong PT. Mitra Gemuk Bersama MGB di Kabupaten JemberL AsharyAshary, L. 2016. Pengaruh Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Karyawan Peternak Ayam Potong PT. Mitra Gemuk Bersama MGB di Kabupaten Jember. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Growth. 142 Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten LamonganM DahlanN HudiDahlan, M., Hudi, N. 2011. Studi Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Jurnal Ternak. 21 Evaluation of Broiler House in Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung TimurTusi NadzirA HaryantoNadzir, Tusi, A., Haryanto, A. 2015. Design Evaluation of Broiler House in Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 44 Limbah Peternakan Ayam Terhadap Kualitas Air Sungai Sawangan Di Desa Sawangan Kecamatan Tombulu Kabupaten MinahasaA OliviantiJ AbidjuluH KoleanganOlivianti, A., Abidjulu, J., Koleangan, H. 2016. Dampak Limbah Peternakan Ayam Terhadap Kualitas Air Sungai Sawangan Di Desa Sawangan Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa. Chemistry Progress. 92 Kandang Dalam Rangka Meminimalisir Heat Stress Pada Ayam Broiler Dengan Metode Naive Bayes. JPTIIK Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi danC G N PutraR MaulanaH FitriyahPutra, Maulana, R., Fitriyah, H. 2018. Otomasi Kandang Dalam Rangka Meminimalisir Heat Stress Pada Ayam Broiler Dengan Metode Naive Bayes. JPTIIK Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 21387-394.
Secara umum peternak terdampak akibat turunnya harga jual oleh karena demand dan suplay tidak berimbang. Ayam atau telur banyak membanjiri pasar bangkalan dari daerah yang selama ini jadi sentra penghasil akibat banyaknya restoran dan perusahaan, mereka yang tutup," kata Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan, Ahmad Hafidz, Minggu (3/5/2020).
Kebutuhankalsium ayam petelur pada awal periode produksi meningkat empat kali lipat dan hampir seluruh kalsium diperlukan untuk membentuk kerabang telur (Amrullah, 2004). Kebutuhan kalsium untuk ayam petelur kerabang coklat dengan konsumsi ransum 110 g/hari yaitu 3,6%, sedangkan kebutuhan fosfor tersedia yaitu 0,275% (NRC,1994).
mohonizin gabung ya.. buat agan semua nih. saya punya bebek peking f1 yang siap panen. kapasitas 4000/bulan. lokasi kandang saya di daerah blanakan ciasem subang, bagi agan yang berminat bisa mengunjungi kandang saya atau hubungi saya atau WA (kandang barokah) di . terima kasih. 0. Kutip Balas.
Patakajuga menyebut telur ayam juga terjadi over supply karena beberapa perusahaan perunggasan besar membudidayakan ayam petelur. Padahal, kata Ali, menurut Permentan 32/2017 pelaku usaha integrasi melakukan budi daya hanya dua persen, sedangkan 98 persen ditujukan untuk peternak rakyat.
KomunitasPeternak Ayam Petelur. 27,660 likes Ā· 19 talking about this. Komunitas peternak ayam petelur, untuk pecinta, pelaku, dan akademisi ayam petelur : pin bb official : 512034D7
Halosobat sagala channel, peternak ayam petelur 2022, disini cara saya cek ayam petelur yang setiap hari, dari modal 50 ekor kini menjadi 800 ekor. dan has
BaruRp 10.000.000 PENGALAMAN 0821-1598-4022 Pabrik Kandang Ayam Sumatera Selatan Hubungi Kami : Klik Wa : Klik Wa : https://wa.me
. v3gjqrmbie.pages.dev/927v3gjqrmbie.pages.dev/129v3gjqrmbie.pages.dev/29v3gjqrmbie.pages.dev/852v3gjqrmbie.pages.dev/833v3gjqrmbie.pages.dev/282v3gjqrmbie.pages.dev/432v3gjqrmbie.pages.dev/141v3gjqrmbie.pages.dev/852v3gjqrmbie.pages.dev/615v3gjqrmbie.pages.dev/208v3gjqrmbie.pages.dev/789v3gjqrmbie.pages.dev/119v3gjqrmbie.pages.dev/961v3gjqrmbie.pages.dev/99
group wa peternak ayam petelur