Puisi terakhir WS Rendra* *beliau buat sesaat sebelum beliau wafat* Hidup itu seperti *UAP*, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji *MILIKKU*, aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah
Puisi terakhir WS Rendra* *beliau buat sesaat sebelum beliau wafat* Hidup itu seperti *UAP*, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji *MILIKKU*, aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA,
Puisiterakhir WS Rendra* *(beliau buat sesaat sebelum beliau wafat)* Hidup itu seperti *UAP*, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji *MILIKKU*, aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah
Puisiterakhir WS Rendra di buat sesaat sebelum beliau wafat. Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Disukai oleh Ayudya Haticha. Bergabung sekarang untuk melihat semua aktivitas Pengalaman IT Officer PT Jasa Utama Capital Sekuritas
PemikiranEkonomi Ibnu Khaldun (Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin. Ibnu Khaldun) Narasumber: Zulhakki Himawan [1] A. PENDAHULUAN Marak dan berkembangnya ekonomi Islam pada tiga dasawarsa belakangan ini, telah mendorong dan mengarahkan perhatian para ilmuan modern kepada pemikiran ekonomi Islam klasik. Dikarenakan hasil pemikirian tentang ekonomi Islam oleh para ekonom Islam klasik tersebut
.