Tetapi ada seekor binatang yang tidak membaca surat semacam ini, yaitu Kucing yang suka bersantai dan tidur. Ia hanya mendengar berita ini dari Tikus. Tikus yang licik menipunya dan memberitahu bahwa mereka harus berkumpul di tempat Dewa lusa tanggal 2 Januari, padahal seharusnya mereka berkumpul besok pagi tanggal 1 Januari.Sedang mencari kisah yang mengandung banyak pesan moral untuk menjadikan buah hati sebagai orang yang baik? Langsung saja simak cerita dongeng tentang Kucing dan Kelinci Buta yang telah kami siapkan di artikel berikut ini!Beberapa kisah fabel memang memiliki pesan moral yang baik dan cocok diajarkan pada buah hati tersayang. Salah satunya adalah cerita dongeng Kucing dan Kelinci biasanya kisah lainnya hanya memiliki satu atau dua pesan moral, dalam cerita dongeng Kucing dan Kelinci Buta ini ada banyak kebaikan yang bisa kamu ajarkan. Dan pada akhirnya, kamu bisa terus mengajarkan banyak kebaikan pada buah penasaran, kan, bagaimana cerita dongeng Kucing dan Kelinci Buta? Langsung saja simak artikel yang telah kami siapkan di artikel berikut ini dan dapatkan juga ulasan seputar unsur intrinsik juga fakta menariknya. Selamat membaca! Pada suatu hari, di tengah hutan terdapat seekor kelinci yang tengah sibuk mengumpulkan daun untuk makan malamnya. Tak lama kemudian, datanglah seekor kucing dengan wajah masam. “Apa yang sedang kau lakukan, Kelinci?” tanya sang Kucing. “Untuk apa kau mengumpulkan daun-daun itu?” Kelinci yang sedang sibuk memetik dan mengumpulkan daun itu pun langsung menghentikan kegiatannya dan menoleh perlahan ke arah Kucing. “Apakah kau sedang berbicara padaku?” tanyanya. “Tentu saja aku sedang bicara padamu. Memangnya siapa lagi yang ada di sini selain kau dan aku?” ujar si Kucing penuh kekesalan. “Ah, benar. Maafkan aku. Karena aku hanya…” “Jadi apa sebenarnya yang akan kau lakukan dengan daun-daun itu?” tanya Kucing lagi untuk kedua kalinya seraya memotong ucapan si Kelinci. Sang Kelinci langsung mengangkat keranjang rotannya yang sudah nyaris terisi penuh dengan daun. Kemudian secara perlahan ia melompat mendekati Kucing. Si Kucing kemudian baru menyadari kalau baju juga tubuh Kelinci itu terlihat lusuh dan kotor dari ujung kaki hingga ke telinganya yang panjang dan lebar. “Sudah sampai di situ saja! Kau tak perlu dekat-dekat denganku. Tubuhmu benar-benar kotor dan bau. Kalau kau dekat-dekat nanti kau akan mengotori baju baruku!” teriak si Kucing. “Baiklah, maafkan aku.” si Kelinci kemudian kembali melompat mundur mengikuti perintah untuk tidak mendekati si Kucing. “Aku hanya ingin menunjukkan isi keranjangku padamu. Ini adalah daun-daun yang akan kugunakan untuk makan malamku dengan pamanku hari ini. Saat ini pamanku sedang sakit. Makanya aku yang harus mencari makan sekaligus merawatnya,” ucapnya menjelaskan. Baca juga Cerita Dongeng Bunga Pohon Apel dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Pangeran yang Menyelamatkan Putri dari Kutukan Penyihir Jahat Menginap di Rumah Si Kelinci Si Kucing kemudian hanya terdiam seraya mengamati hewan bertelinga panjang itu. Baginya, ada sesuatu yang tidak biasa dari si Kelinci. “Hey, sobat, kenapa bola matamu terlihat aneh?” tanyanya penasaran. “Aneh seperti apa? Apakah mataku terlihat menyeramkan?” Kelinci balik bertanya sambil tersenyum. “Bukan menyeramkan. Hanya saja…” “Hei, Kucing, sepertinya kau harus segera pulang. Tak lama lagi matahari akan tenggelam dan malam akan datang. Nantinya hutan ini akan menjadi terlalu gelap untukmu. Bukankah kau tidak menyukai kegelapan?” saran Kelinci memotong pembicaraan si hewan berkaki empat. “Tapi aku tak ingin pulang. Aku ingin tinggal bersamamu meskipun hanya semalam. Aku akan membayarmu dengan banyak wortel dan dedaunan. Asalkan kau mengizinkan aku untuk tinggal bersamamu malam ini,” “Namun, bagaimana kalau nanti kedua orang tuamu mencari-carimu? Bukankah seharusnya kau meminta izin pada mereka terlebih dahulu?” “Kau tidak perlu khawatir. Kedua orang tuaku sudah memberikan izin untukku. Mereka juga sudah berjanji untuk memberikan makanan yang banyak untukmu dan juga pamanmu asalkan kau mengizinkanku tinggal bersamamu malam ini.” Pada akhirnya, Kelinci pun memberikan izin pada Kucing untuk tinggal di rumahnya malam itu. Ketika matahari mulai terbenam dan sore tiba, mereka berdua berjalan menuju ke kediaman Kelinci yang ada di tengah hutan. Betapa terkejutnya si Kucing ketika sampai di depan rumah Kelinci. Karena rupanya, rumah itu berukuran sangat kecil dan tak memiliki lampu-lampu indah seperti yang dimiliki Kucing di rumahnya. Alih-alih, di rumah Kelinci hanya ada beberapa lampu minyak yang menggantung di dinding rumah pohon. Yang lebih mengherankan lagi, di dalam rumahnya terdapat beberapa kursi kayu yang di bagian ujungnya tampak ditumbuhi jamur. Baca juga Kisah Dongeng Putri Anastasia dan Ulasan Menariknya, Petualangan Seorang Putri Kerajaan yang Hilang Ingatan dalam Mencari Keluarganya yang Tersisa Pemandangan Terindah Sepanjang Masa “Maafkan aku, sobat, karena aku tidak memiliki ikan ataupun daging yang bisa kau makan. Aku hanya memiliki beberapa wortel dan sayuran,” ujar Kelinci setelah masuk ke rumahnya. “Tidak masalah buatku. Sekarang aku tidak lapar,” jawab si Kucing pelan. Sebenarnya, ia sedang berbohong. Saat ini si Kucing sangat kelaparan. Namun, ketika melihat kondisi rumah Kelinci dan pamannya yang sedang terbaring sakit itu, ia merasa tak tega untuk meminta makanan macam-macam pada teman barunya itu. “Sobat, setelah ini aku harus merawat pamanku sebentar. Kalau kau merasa bosan, tak ada salahnya kau pergi keluar dan melihat bintang-bintang yang sangat indah di atas langit,” ujar Kelinci menawarkan. Si Kucing pun kemudian memutuskan untuk mengikuti saran Kelinci. Sementara sang tuan rumah pergi masuk ke dalam kamar untuk mengurus pamannya dan menyiapkan makan malam, si Kucing pergi keluar dan duduk di depan rumah pohon itu. Sekali lagi ia merasa terkejut, tapi disebabkan oleh taburan bintang yang terlihat begitu indah di atas langit. Sebelumnya, ia sama sekali tak pernah melihat langit yang dipenuhi dengan cahaya bintang seperti itu. Karena dari rumahnya, setiap kali ia melihat ke arah langit, cahaya bintangnya akan tersaingi oleh lampu-lampu taman dan rumah yang tampak benderang. Sementara dari rumah si Kelinci, cahaya bintang yang ada di langit terlihat jauh lebih benderang. Bagi si Kucing, tak pernah ada langit malam yang lebih indah dari ini sebelumnya. Karena begitu terpukau, ia sampai lupa akan perutnya yang keroncongan. Baca juga Kisah Dongeng Kucing dalam Sepatu Bot dan Ulasan Menariknya, Cerita Petualangan Seekor Hewan Cerdik yang Membawa Kejayaan dalam Hidup Tuannya Menikmati Pemandangan Malam Berdua Beberapa saat kemudian, si Kelinci terlihat keluar dari rumah dan menghampiri si Kucing yang masih sangat takjub dengan pemandangan langit malam itu. Melihat si Kelinci yang baru saja keluar dari rumah pohon itu, Kucing langsung memanggilnya. “Hey, Kelinci. Kemarilah dan duduklah di sampingku! Mari kita melihat langit malam ini yang terlihat sangat indah!” Si Kelinci pun melompat perlahan ke arah Kucing. Tentu saja ia masih tetap menjaga jarak, karena bagaimanapun juga, ia merasa takut nantinya akan mengotori baju Kucing. Apalagi ketika ia menyadari bahwa hingga malam sekalipun, baju itu masih tercium sangat harum. “Bagaimana kondisi pamanmu?” tanya si Kucing pada teman barunya itu. “Pamanku sekarang sudah tidur. Kamu yakin sama sekali nggak lapar? Kalau mau, kau bisa makan beberapa wortel milikku. Bagaimanapun juga, kau belum makan sejak sore tadi ketika bertemu denganku, kan?” ujar Kelinci penuh kebijaksanaan. “Tenang saja, sobat,” jawab Kucing dengan santainya, “Aku sungguh-sungguh tidak lapar. Sebelum bertemu denganmu di hutan tadi, sebenarnya aku sudah memakan banyak sekali makanan yang lezat. Jadi aku sudah kenyang. Lagipula, tidakkah kau tahu kalau seekor kucing tak akan memakan wortel.” Setelah itu, si Kucing kembali menatap ke arah langit, “Coba lihat ke arah langit, Kelinci. Lihatlah bintang-bintang yang berkilauan dengan indahnya di atas langit itu.” “Iya, aku tahu. Ibuku pernah berkata kalau langit selalu tampak indah dari hutan kami.” “Kata ibumu?” tanya si Kucing keheranan. “Kenapa harus berdasarkan kata ibumu? Bukankah kau bisa melihat keindahannya sendiri menggunakan kedua matamu?” Baca juga Cerita Dongeng Bebek Buruk Rupa dan Ulasan Menariknya, Sebuah Kisah yang Mengajarkan untuk Lebih Mencintai Diri Sendiri dan Tak Pernah Merendahkan Orang Lain Masih Belum Menyadarinya? Si Kelinci hanya tersenyum tipis. “Apakah kau masih belum menyadarinya?” “Menyadari apa, sobat?” “Sebenarnya aku tidak bisa melihat. Oleh karena itu bola mataku terlihat aneh seperti yang kau katakan tadi sore,” jawab si Kelinci. Sekali lagi, si Kucing langsung terkejut. “Namun, kau sama sekali tak terlihat seperti kelinci yang buta. Kau bahkan sama sekali tak pernah menabrak pohon atau dedaunan dalam perjalanan pulang. Begitu pula ketika sedang merawat pamanmu, kau sama sekali tak terlihat seperti buta.” “Begitukah?” si Kelinci hanya bisa tersenyum. “Mungkin karena bagaimanapun juga, ibuku pernah berkata bahwa aku hanya tak bisa melihat dengan mata. Meskipun begitu, aku tidak buta. Aku memang tidak melihat sejak aku masih bayi, tapi ibu dan ayahku selalu mengajarkan dan mengenalkanku pada setiap sudut tempat yang ada di hutan ini. Oleh karena itu, aku bisa menghafalkan lokasi setiap pohon yang tumbuh di hutan ini. Aku juga bisa hafal setiap jengkal tanah yang kupijak.” Si Kelinci kemudian melanjutkan ucapannya, “Kata kedua orang tuaku, seharusnya aku tak perlu merasa takut dengan kekuranganku. Karena Tuhan pasti Maha Adil. Jika ia memberikan kekurangan pada umat-Nya, ia pasti akan memberikan kelebihan juga bersama kekurangan itu. Meskipun aku tak bisa melihat, tapi pendengaran, penciuman, dan juga kemampuan menghafalku sangat bisa aku andalkan.” Masih dengan tersenyum, si Kelinci kembali berkata, “Meskipun hewan lain berkata kalau aku tak bisa melihat menggunakan mataku, tapi bukan berarti aku tak bisa menjadi seperti kelinci lainnya. Memang benar mataku tak bisa melihat dan menangkap cahaya, tapi aku tetap bisa selalu melihat segala sesuatu menggunakan hati yang aku miliki.” Baca juga Dongeng Goldilocks dan Tiga Beruang Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Gadis Cilik yang Nakal dan Selalu Bertindak Semaunya Sendiri Cerita Masa Kecil si Kelinci “Lagipula, tidakkah kau tahu, kalau penglihatan yang diberikan oleh mata itu terkadang justru memberikan kekeliruan,” lanjut si Kelinci lagi, “Sementara pandangan yang diberikan oleh hati justru selalu terlihat jelas apa adanya.” Si Kucing yang mendengar semua ucapan itu hanya bisa termenung. “Kalau begitu, di mana ayah dan ibumu sekarang? Sedari tadi aku tidak melihat mereka berdua.” “Ayah dan ibuku kini sudah pergi,” jawab Kelinci seraya menundukkan kepalanya penuh kesedihan. “Mereka berdua pernah tertangkap oleh manusia ketika berusaha melepaskan rusa yang terjerat jebakan. Kata paman, ibu dan ayah merasa tidak tega karena rusa itu sedang hamil dan terlihat kesakitan. Makanya, ayah dan ibu berusaha untuk mengerat jaring jebakan itu. Rusanya memang berhasil lepas, tapi sayangnya ayah dan ibu tertangkap oleh manusia. Begitulah yang selama ini diceritakan oleh paman padaku.” Sekali lagi, si Kucing hanya bisa terdiam mendengarkan cerita Kelinci. Namun, jauh di dalam hatinya ada perasaan getir yang mengalir dan terasa begitu menyakitkan. “Meskipun aku tak bisa melihat bintang menggunakan kedua mataku sendiri, tapi setidaknya aku bisa membayangkannya di dalam pikiranku. Dahulu, ibu dan ayahku sering sekali menceritakan tentang keindahan bintang itu dengan sangat detail. Sehingga aku bisa membayangkannya di dalam pikiran,” ujar si Kelinci. “Begitu juga yang terjadi tadi sore,” lanjutnya bercerita, “Meskipun aku tidak melihat tubuhmu, tapi aku bisa membayangkan seberapa indah baju yang kau kenakan. Apalagi bau badanmu sangat harum. Sehingga aku bisa membayangkan kau pasti terlihat sangat cantik bagaikan seorang putri yang mengenakan pakaian yang sangat indah.” Baca juga Legenda Si Penyumpit dan Putri Malam dari Bangka Belitung Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Pemuda yang Mendapatkan Berkah Tak Terduga Karena Kebaikan dan Ketulusan Hatinya Betapa Tak Adilnya Kehidupan Setelah mendengar penjelasan itu dan terdiam cukup lama, si Kucing kemudian mulai membuka suara. “Betapa tak adilnya hidup ini kepadamu, duhai sobat. Pastilah hidupmu sangat menderita selama ini. Apalagi kau buta sejak masih kecil dan sama sekali tak memiliki ayah dan ibu yang bisa melindungimu. Belum lagi, kau harus merawat pamanmu yang sakit-sakitan di rumah yang sangat sempit dan pengap ini.” “Oh, tidak. Aku sama sekali tidak pernah merasa menderita, sobat. Aku justru bersyukur atas hidupku,” ujar si Kelinci, “Dahulu aku memang pernah bertanya pada ibuku, kenapa Tuhan tidak memberiku mata yang bisa melihat dunia. Kemudian ibuku menjawab, bahwa Tuhan memberiku mata yang tidak bisa melihat dunia karena Tuhan menginginkanku melihat dunia lebih indah dari sebelumnya.” Tak berhenti sampai di situ, si Kelinci kembali melanjutkan, “Seperti halnya ketika aku membayangkan indahnya langit, bisa saja langit yang ada di bayanganku justru lebih indah dibandingkan langit malam ini yang sesungguhnya. Bajuku yang kau bilang lusuh dan kotor pun bagiku tak pernah terlihat seperti itu. Karena bagiku, baju ini adalah baju terbaik dan tercantik yang dirajut oleh ibuku sendiri.” Sekali lagi, si Kelinci tersenyum ketika membayangkan ibunya, kemudian kembali berkata, “Setiap kali mengenakan baju ini, aku selalu merasa seperti ibuku sedang memelukku. Rumah yang kau bilang sempit dan pengap ini adalah rumah pohon yang dipenuhi dengan kenangan tentang kedua orang tuaku. Ada banyak sekali cerita dan ilmu pengetahuan yang diajarkan ayahku padaku sehingga aku bisa melihat dunia dengan luas.” Baca juga Cerita Rakyat Pulau Kapal dari Bangka Belitung Beserta Ulasan Lengkapnya, Cerita Tentang Anak Miskin yang Menjadi Saudagar Kaya Tapi Durhaka pada Orang Tuanya Penyesalan si Kucing “Bagiku, rumah pohonku ini terasa luas dan lapang,” lanjutnya lagi, “Aku juga tak merasa keberatan merawat pamanku yang sakit karena ia selalu merawatku dengan penuh kasih sayang sejak aku masih kecil. Aku selalu merasa beruntung diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk membalas kebaikan hatinya.” “Kalau kau mau, kuberitahukan sebuah rahasia untukmu, sobat,” ujar si Kelinci bijaksana, “Segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah sebuah permainan pikiran saja. Kau pasti akan merasa cukup kalau kau berpikir kau sudah cukup. Kau akan mendapatkan kebahagiaan kalau berpikir kau bahagia. Begitulah yang selalu dikatakan oleh ibuku.” Si Kucing langsung meneteskan air mata ketika mendengar cerita dari Kelinci. Mendadak ia merasa sangat merindukan kedua orang tuanya. Ia yakin kalau kedua orang tuanya itu pasti sangat khawatir mencarinya kesana kemari. Ia langsung merasa malu pada Kelinci yang selalu mensyukuri segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya, meskipun terlihat memiliki banyak kekurangan. Kucing itu pun mulai terisak dan menangis. “Sahabatku, apakah kau sedang menangis?” tanya Kelinci terdengar khawatir. “Sebenarnya aku sangat merindukan ayah dan ibuku, Kelinci. Maafkan aku karena telah berbohon padamu. Sebenarnya, aku telah kabur dari rumah karena ayah tidak membelikan boneka yang aku inginkan. Aku merasa sangat kesal, tapi setelah mendengar ceritamu aku baru menyadari betapa aku tidak bersyukur.” Si Kucing kembali melanjutkan ucapannya dengan menangis tersedu, “Selama ini aku sudah hidup dengan cukup berkecukupan dan bahkan berlebih. Tapi aku selalu meminta ayah dan ibuku untuk memenuhi semua permintaanku. Aku sama sekali tidak merasa cukup dan puas. Kini aku merasa malu denganmu, Kelinci. Kau selalu saja bersyukur dengan kehidupan yang kau miliki. Kupikir mungkin saja aku tak akan sanggup hidup kalau aku menjadi dirimu.” Baca juga Cerita Dongeng Alice in the Wonderland dan Ulasann Menariknya, Petualangan Seorang Gadis Kecil di Negeri Ajaib yang Aneh Persahabatan yang Penuh Manfaat “Kau harus mengingat satu hal, Kucing,” ujar si Kelinci, “Bahwa Tuhan tak akan pernah memberikan cobaan di luar kemampuan makhluk ciptaan-Nya. Kemudian, kamu juga harus mengingat bahwa kita tidak akan selamanya bersama kedua orang tua kita. Selama mereka masih bersama kita, seharusnya kita berusaha membahagiakan mereka. Tuhan pasti akan selalu mencintai ciptaan-Nya yang memperlakukan kedua orang tuanya dengan baik.” Setelah berusaha menenangkan Kucing, si Kelinci kembali melanjutkan, “Besok pagi aku pasti akan mengantarmu kembali ke rumahmu. Karena ayah dan ibumu pasti sangat mengkhawatirkanmu.” Sesuai janjinya, keesokan harinya si Kelinci mengantar Kucing pulang kembali ke rumahnya. Betapa bahagianya ayah dan ibu Kucing ketika melihat anak tunggal mereka kembali. Kemudian, sebelum si Kelinci pulang, keluarga Kucing memberikan banyak sayuran dan buah-buahan kepada Kelinci. Kemudian, Kucing juga menceritakan tentang kehidupan Kelinci dan Pamannya yang hanya tinggal di rumah pohon yang sempit kepada kedua orang tuanya. Kemudian, sang ayah dan ibu sepakat untuk membuatkan rumah yang lebih bagus untuk si Kelinci sekaligus pamannya. Semenjak pertemuan kedua hewan itu, perlahan demi perlahan sikap Kucing berubah menjadi lebih baik. Seperti janjinya pada si Kelinci, Kucing pun mulai menghormati kedua orang tuanya dan juga menghargai teman-temannya. Dan rupanya, setelah belajar menghormati kedua orang tuanya dan lebih banyak bersyukur, kini kehidupan si Kucing mulai lebih banyak dilimpahi kebahagiaan. Baca juga Legenda Tanjung Penyusuk Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Putri yang Bertabiat Buruk dan Semena-Mena Kepada Orang Lain Unsur Intrinsik Cerita Dongeng Kucing dan Kelinci Setelah membaca cerita dongeng tentang Kucing dan Kelinci Buta di atas, kini saatnya kamu mengetahui sedikit ulasan tentang unsur intrinsiknya. Mulai dari tema atau inti cerita, tokoh-tokoh dalam dongeng Kucing dan Kelinci Buta serta perwatakannya, latar lokasi, alur jalannya kisah, dan pesan moral yang bisa didapatkan. 1. Tema Inti cerita atau tema dari dongeng Kucing dan Kelinci Buta di atas adalah tentang bersyukur dan selalu berbuat baik kepada kedua orang tua. Sama halnya seperti yang selalu dilakukan Kelinci kemudian ia ajarkan kepada sahabat barunya. 2. Tokoh dan Perwatakan Hanya ada dua tokoh utama yang disebutkan di sepanjang cerita dongeng di atas, yaitu Kucing dan Kelinci. Secara sifat, Kucing digambarkan sebagai anak manja yang melarikan diri dari rumah karena ayahnya tidak membelikan boneka yang ia inginkan. Namun, ia juga mau belajar dan akhirnya berubah menjadi seorang anak yang lebih baik. Sementara si Kelinci adalah hewan yang tak bisa melihat. Meskipun begitu, ia memiliki banyak kebijaksanaan dan selalu bersyukur dengan segala sesuatu yang ia miliki. Dengan kebaikan hatinya, ia berusaha membagikan kebijaksanaan dan syukur itu kepada teman barunya. Hal itu menjadikannya menjadi seorang hewan yang sangat bahagia. 3. Latar Dalam cerita dongeng Kucing dan Kelinci Buta di atas, ada beberapa latar lokasi yang disebutkan. Di antaranya adalah sebuah lahan di tengah hutan tempat si Kelinci mencari daun, kediaman si Kelinci dengan pamannya, halaman rumah tempat Kucing menyaksikan keindahan langit malam yang penuh bintang, dan juga rumah si Kucing. Selain latar lokasi, ada juga latar waktu yang disebutkan di sepanjang kisahnya. Yaitu malam hari ketika kedua tokoh utama sedang mengobrol, dan pagi hari ketika Kucing pulang kembali ke rumahnya dengan diantar si Kelinci. 4. Alur Jika dilihat dari jalannya cerita, kisah dongeng Kucing dan Kelinci di atas memiliki alur maju atau progresif. Cerita dongeng itu dimulai dari pertemuan Kucing dan Kelinci yang sedang mengumpulkan daun untuk makan malamnya. Si Kucing mendadak meminta untuk ikut pulang ke rumah si Kelinci, dan akhirnya mereka pulang bersama-sama. Sesampainya di rumah si Kelinci, si Kucing duduk di luar rumah dan menikmati keindahan langit malam yang penuh dengan bintang. Saat itulah kedua hewan tersebut mulai mengobrol. Untuk pertama kalinya, si Kucing baru menyadari kalau rupanya sahabat barunya itu buta. Meskipun begitu, si Kelinci tetap saja mengajarkan pada teman barunya itu tentang pentingnya bersyukur dan selalu berbuat baik kepada kedua orang tua. Pada akhirnya, si Kelinci pun menyadari dan mengakui kesalahannya. Ia pun kemudian berencana meminta maaf pada kedua orang tuanya. Keesokan harinya, si Kelinci mengantarkan Kucing pulang untuk meminta maaf. Sejak saat itu, mereka pun bersahabat baik dan keluarga Kucing membantu memperbaiki kediaman Kelinci dan menjadikan hidup sahabat barunya itu menjadi lebih baik dari sebelumnya. 5. Pesan Moral Seperti yang sudah kami sebutkan di awal, cerita dongeng Kucing dan Kelinci Buta di atas mengandung banyak pesan moral yang baik. Pesannya bisa kamu jadikan sebagai ajaran untuk buah hatimu tersayang. Pesan pertama yang jelas terlihat adalah mengajarkan tentang pentingnya bersyukur. Bahwa rasa syukur itu sangat penting dalam mendapatkan kebahagiaanmu. Kalau kamu ingin merasa kaya, yang perlu kamu lakukan hanyalah terus merasa cukup dan bersyukur atas segala sesuatu yang kamu miliki. Lalu, jangan pernah mengukur kebahagiaan orang lain hanya dari benda-benda yang ia miliki saja. Karena bisa jadi sebenarnya selama ini ia memiliki cukup kebahagiaan dengan segala rasa syukurnya. Selain itu, kisahnya juga bisa dijadikan pengingat untuk terus berbagi dengan penuh keikhlasan pada orang lain. Karena siapa tahu kebaikan hatimu itu bisa menjadi penyemangat untuk orang lain. Kemudian, ajarkan pada si kecil untuk selalu berbuat baik dan menyayangi kedua orang tuanya. Karena bagaimanapun juga, mereka tak akan selamanya tinggal bersama kita. Lagipula, Tuhan pasti lebih mencintai mereka yang memperlakukan kedua orang tuanya dengan penuh kasih sayang. Selain unsur intrinsik, dalam cerita dongeng Kucing dan Kelinci di atas kamu juga bisa mendapatkan unsur ekstrinsiknya. Yaitu hal-hal dari luar dongengnya yang turut serta mempengaruhi jalannya cerita, seperti nilai sosial, moral, dan juga budaya. Baca juga Cerita Dongeng Bunga Mawar dan Pohon Bambu, Kisah yang Mengajarkan Pentingnya Percaya Diri dan Jangan Iri Kepada Orang Lain Fakta Menarik tentang Cerita Dongeng Kucing dan Kelinci Setelah mengetahui tentang unsur intrinsik cerita dongeng Kucing dan Kelinci di atas, sekarang kamu bisa mengetahui sedikit ulasan tentang fakta menariknya. Berikut adalah ulasannya 1. Ada Beberapa Versi Lain Cerita dongeng Kelinci dan Kucing ini rupanya memiliki beberapa versi yang tak kalah menariknya. Salah satunya adalah kisah tentang dua hewan yang bersahabat baik. Namun, si kelinci merasa minder karena ia bukanlah Kucing yang bisa berlarian kesana kemari. Sayangnya, tak berapa lama kemudian, si hewan berkaki empat itu meninggal dunia. Kelinci pun hanya bisa merasa sedih karenanya. Selain itu, ada juga cerita dongeng yang mengisahkan tentang seekor Kucing yang sedang mencari makan dan akhirnya bertemu dengan Kelinci yang baik hati. Dengan kebaikannya, akhirnya si Kelinci dan juga ibundanya memberikan sebuah ikan untuk si Kucing. Sejak saat itu, mereka pun bersahabat dan saling membantu. Meskipun ada beberapa versi, tapi setidaknya semua versi itu sama-sama memiliki pesan moral yang baik dan bisa diajarkan pada buah hati tersayang. Pesan yang diajarkan kurang lebih selalu mengajarkan tentang pentingnya berbagi dan juga persahabatan. 2. Diadaptasi Menjadi Animasi Cerita dongeng Kucing dan Kelinci ini memang menarik dan mengandung pesan moral yang baik. Tak mengherankan jika ada animator yang mengadaptasi kisahnya menjadi sebuah tayangan animasi yang menarik. Melalui tayangan animasi tersebut, kisahnya menjadi lebih menarik ketika ditontonkan kepada buah hati tersayang. Karena tayangannya mengandung gambar yang berwarna-warni, bergerak, dan menggunakan suara yang seru ketika didengarkan. Kalau tertarik, kamu bisa mencari pilihan video animasinya yang dapat ditemukan dengan mudah di YouTube. Kisahnya pun ada bermacam-macam yang bisa kamu temukan. Ada cerita dongeng sama seperti kisah Kucing dan Kelinci yang kami siapkan di artikel ini, dan ada juga variasi kisah yang lainnya. Baca juga Kisah Anjing yang Nakal dan Ulasan Lengkapnya, Cerita Seekor Hewan yang Sombong dan Bangga dengan Keburukan Sifatnya Jadikan Cerita Kucing dan Kelinci sebagai Dongeng Sebelum Tidur Demikianlah artikel yang mengulik tentang cerita dongeng Kucing dan Kelinci beserta ulasan lengkapnya. Bagaimana menurutmu? Kisahnya menarik dan mengandung pesan moral yang baik untuk diajarkan pada buah hati tersayang, kan? Kalau kamu masih ingin mencari kisah lainnya yang juga mengandung pesan moral yang baik, langsung saja simak artikel-artikel lain di kanal Ruang Pena di Di sini kamu bisa mendapatkan berbagai macam dongeng antara Kucing yang Nakal dan Ikan, Panda dan Kelinci, Putri Kucing dan Harimau, atau Tikus dan Beruang. PenulisRizki AdindaRizki Adinda, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang. Berbagaikisah hidup seorang pangeran dan puteri juga hadir meramaikan negeri dongeng disini, Kisah Pangeran Diamond dan Puteri Lily, mereka harus berkelahi dengan nenek sihir jahat. Kisah Pangeran Bertopeng yang berbudi luhur dan baik hati, kisah Mercy yang berhati tulus dengan Kakek Robin. Dongeng singa dan tikus yang baik hati pernah Kakak ceritakan di kategori cerita anak fabel. Kali ini singa kembali dengan tikus yang baik. Apakah mereka akan bersahabat? Atau malah singa akan memangsa tikus yang kecil? Yuk kita sama-sama ikuti kisahnya. Suatu hari seekor tikus kecil keluar dari sarangya. Ia akan menyusuri sebuah sungai, untuk mencari makanan, dan membawa makanan tersebut ke sarangnya. Namun, ia berjalan dengan sangat hati-hati. Karena, ia sangat takut bertemu dengan seekor Kucing. Ia pun mulai mengeluarkan hidungnya untuk mengendus keberadaan sang Kucing. Namun, ia tidak mencium bau sang Kucing tersebut, meskipun dengan sangat hati-hati dan perlahan-lahan untuk sampai ke sungai. Karena sudah merasa aman. Tikus segera berlari untuk mencari makanan. Tikus sangat senang melihat satu ekor Ikan kecil tergeletak di tepi sungai. Ia segera membawanya pulang kerumah. Namun, di tengah perjalanan ia bertemu dengan sang Kucing. Ia pun mulai merasa ketakutan. Tikus pun memcari cara untuk melarikan diri. Namun, usahanya sia-sia. ’ Akhirnya, kau keluar dari sarangmu!’’ kata Kucing senang. ’ Aku keluar untuk mencari makanan. Tolong ijinkan aku untuk kembali kerumah.’’ Jawab Tikus. ’ Haha, kau tidak bisa pergi secepat itu Tikus. Kita sudah lama tidak bertemu! Aku sangat lapar hari ini. Apa yang kau bawa?’’ kata si Kucing ’ Aku membawa seekor Ikan segar. Aku menemukannya di tepi sungai. Ikan ini akan aku berikan padamu, tapi ijinkan aku untuk pergi?’’ jawabnya memelas. ’ Haha, baiklah Tikus. Berikan Ikan itu padaku! Kau bisa pergi sekarang!’’ kata Kucing, ia berpikir Tikus tidak bisa berlari cepat dan akhirnya Tikus pun akan di terkamnya. Fabel Cerita Dongeng Singa dan Tikus baik Tikus berlari dengan sangat cepat. Namun, ia juga berpikir karena larinya tidak secepat lari sang Kucing. Secepat apapun ia berlari, pasti Kucing dapat mengejarnya. Akhirnya, ia pun bersembunyi di balik semak-semak belukar. Benar dugaannya, tak lama ia bersembunyi. Kucing dengan sangat cepat mengejarnya. Setelah melihat situasi aman, ia pun melanjutkan perjalanan untuk mencari makanan. Namun, di tengah perjalanan. Ia mendengar suara meminta tolong. Ia pun mendekat ke pusat suara, ia melihat seekor Singa besar yang terjerat oleh perangkap para pemburu. Singa berusaha melepaskan diri dengan sekuat tenaga. Namun, usahanya sia-sia. Melihat Singa sedang kesusahan, Tikus berniat untuk menolongnya. Ia pun mendekati sang Singa. Saat ia menghampiri Singa, Singa hanya terdiam dengan perangkapnya. Singa pun terkejut dan sedih karena yang datang seekor Tikus yang kecil. ’ Aku datang kesini untuk menolongmu Tuan Singa?’’ kata Tikus ramah. ’ Aku tidak yakin kau bisa menolongku dengan tubuhmu yang sangat kecil.’’ Jawab Singa. ’ Jika aku bisa menolongmu. Apakah boleh aku mencobanya?’’ pinta Tikus. Fabel Anak Kisah Dongeng Singa dan Tikus baik ’ Silahkan, dengan senang hati kawan.’’ Jawab Harmau tersenyum. Tikus melihat tali-tali perangkap itu cukup besar dan kuat dia tidak akan mampu menolong sang singa sendirian. Ia berlari mencari teman-temannya untuk membantu sang singa, ketika hampir semua temannya berkumpul. Mereka mulai menggigit memotong tali perangkap itu satu persatu hingga akhirnya sang singa lepas dari jeratannya. Awalnya sang Singa tidak yakin Tikus yang berbadan kecil dapat menolongnya. Setelah Tikus berhasil membebaskan Singa. Tikus dan teman-temannya mereka berlari-lari bersembunyi di balik semak-semak. Singa merasa bingung. ’ Kenapa kalian bersembunyi di balik semank-semak?’’ Tanya Singa bingung. ’ Kami bersembunyi karena takut kau memakan kami.’’ Jawab Tikus. ’ Aku tidak akan menangkap kalian. Kalian sudah menolongku dan aku tidak akan melupakan pertolongan kalian. Aku sangat berterima kasih padmu Tikus.’’ Kata Singa. Akhirnya, Tikus pun keluar dari persembunyiannya. Mereka akhirnya bersahabat baik. Pesan moral dari Fabel Cerita Dongeng Singa dan Tikus baik adalah bantulan teman yang sedang kesusahan, niscaya kita akan disayangi oleh orang-orang disekitarmu. Baca cerita anak singa dan tikus lainnya adalam artikel berikut ini Fabel Kisah Persahabatan Singa dan Tikus dan Cerita Fabel Kisah Kerajaan Tikus dan Kucing KumpulanCerita Lucu Hewan Kucing - Definisi Cerita Humor adalah cerita singkat dan pendek dengan struktur naratif yang bertujuan membuat orang tertawa ngakak terbahak-bahak.Cerita humor lucu biasanya berbentuk cerita dialog yang diakhiri dengan kalimat lucu yang dihasilkan lewat permainan kata, ketidakcocokan dengan logika, bualan atau hal lainnya.
Berikut ini merupakan daftar dongeng anak yang terbaik dan juga lucu yang bisa merangsang kecerdasan buah hati Sedulur! Terdapat beberapa dongeng anak pendek yang bisa Sedulur bacakan kepada anak-anak Sedulur yang bisa dijadikan pelajaran untuk merangsang kecerdasan sang buah hati. Mulai dari dongeng anak sebelum tidur yang lucu, dongeng anak perempuan, dongeng anak islami, dongeng anak tentang kebaikan dan dongeng atau cerita fabel lainnya. Masa anak-anak merupakan masa penting dan mendasar, banyak hal dasar yang dipelajari anak-anak dalam memandang dan memaknai modal. Tidak jarang, yang anak-anak pandang dan dipegang menjadi nilai dalam menjalankan kehidupan di masa dewasa, berasal dari apa yang didapat pada masa anak-anak. Oleh karena itu, mengajarkan nilai penting kehidupan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh kita sebagai orang tua. Media yang bisa digunakan adalah melalui dongeng atau cerita fabel. Dongeng adalah cerita tentang hewan atau apapun yang mengandung nilai dan pesan moral yang bisa diambil oleh anak-anak. dalam kesempatan kali ini akan membahas daftar dongeng untuk anak-anak dan contoh dongeng yang bisa menjadi referensi bagi Sedulur untuk anak-anak. Kumpulan dongen biasanya terdiri dari cerita hewan, cerita fabel anak, dongeng binatang dan cerita fabel pendek lainnya. Apa saja daftar cerita fabel singkat dan cerpen fabel yang bisa Sedulur bacakan untuk anak-anak Sedulur? Yuk, mari langsung saja simak ulasannya di bawah ini. Baca Juga Cerita Kancil dan Buaya, Dongeng Anak Favorit [Rekomended] Daftar Dongeng Anak Terbaik yang Bisa Merangsang Kecerdasan Buah Hati 1. Cerita Lonceng Kucing Dongeng anak pertama adalah cerita tentang sebuah lonceng dan seekor kucing. Menceritakan tentang permusuhan abadi antara kucing dan tikus. Para tikus yang selalu ketakutan ketika melihat seekor kucing karena takut dimangsa. Akhirnya para tikus pun berkumpul dan memikirkan cara sebagai solusi. Mereka pun terpikir ide untuk memberikan lonceng pada kucing, agar ketika mendekat para tikus bisa mengetahuinya dan bersembunyi. Dari cerita di atas pesan moral yang bisa didapat adalah setiap solusi untuk permasalahan apapun dapat dipikirkan dan dapat menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Namun, jangan sekedar memikirkan solusi tanpa pernah mengeksekusi atau menjalankannya. Hal tersebut sama saja sia-sia. Dari cerita lonceng kucing ini, anak-anak bisa berimajinasi dan merangsang kecerdasan anak-anak. Terutama biasanya, cerita hewan sangat disukai oleh anak-anak. 2. Anjing Pemburu dan Kelinci Dongeng anak legendaris selanjutnya adalah tentang seekor anjing yang berlari memangsa seekor kelinci. Namun, kelinci yang terkenal memiliki lari yang sangat cepat pun membuat anjing kelelahan dan tidak bisa mendapatkan kelinci. Anjing pun kemudian diejek oleh kawanan kambing karena tidak berhasil mendapatkan kelinci. Namun, tanpa penyesalan, anjing pun menjelaskan kepada kambing, bahwa kelinci memiliki lari yang cepat karena mereka berjuang untuk hidupnya. Dari cerita ini, anak-anak akan mendapatkan pesan moral bahwa mereka bisa menjalankan hidup dengan baik ketika memiliki motivasi dan tujuan hidup untuk diperjuangkan, sebagaimana kelinci yang berjuang untuk bertahan. Banyak pelajaran yang bisa didapat anak dan merangsang kecerdasan anak-anak dengan cerita ini. 3. Bebek Buruk Rupa Dongeng anak selanjutnya merupakan dongeng anak bergambar yang sangat familiar, bahkan telah dijadikan sebagai film dan animasi bagi anak-anak. Karena dongen satu ini memiliki pesan moral yang sangat penting. Menceritakan tentang seekor bebek yang memiliki bentuk berbeda dari yang lain, bahkan dia pun diejek dan membuatnya sedih. Hal tersebut membuatnya memutuskan untuk kabur dan menyendiri. Berselang beberapa tahun, bebek buruk rupa tersebut tumbuh menjadi cantik, dan ternyata dia adalah seekor angsa bukan bebek. Keindahannya pun kemudian diakui oleh hewan lainnya. Pesan moral dari cerita ini adalah untuk tidak mengejek dan membedakan seseorang yang memiliki perbedaan, karena seseorang tersebut akan menjadi lebih baik dari kita di masa yang akan datang. Baca Juga Bawang Merah Bawang Putih, Cerita Nusantara Penuh Makna! 4. Dua Kucing dan Seekor Monyet Dongeng anak berikutnya tentang dua ekor kucing dan seekor monyet. Dua ekor kucing yang bertengkar memperebutkan kue, dan seekor monyet datang dan menawarkan solusi bagi kucing terkait kue yang merupakan sumber perseteruan di antara dua ekor kucing tersebut. Solusi yang diberikan oleh monyet adalah membagi kue secara adil bagi kucing tersebut. Namun potongan kue tersebut tidak seimbang dan monyet pun memakannya. Dan potongan kue pun menjadi selalu tidak seimbang dan hingga akhirnya kue pun habis dimakan oleh monyet sendirian. Cerita ini memberikan pesan moral bahwa untuk selalu tenang dalam setiap pertikaian yang terjadi, bisa jadi ada seseorang atau pihak ketiga yang justru mendapatkan keuntungan dari pertikaian yang terjadi. Seperti seekor monyet yang akhirnya mendapatkan kue. 5. Kelinci dan Kura-Kura Dongeng anak selanjutnya adalah tentang kelinci dan kura-kura. Dongeng ini merupakan dongeng yang sangat klasik. Menceritakan tentang perlombaan antara kelinci dan kura-kura. Kelinci diceritakan sebagai seekor hewan yang memiliki kecepatan di dunia dan kura-kura merupakan salah satu hewan yang paling lambat. Film ini menceritakan tentang seekor kelinci yang bermalas-malasan berlomba melawan kura-kura, karena kelinci selalu menang dalam beberapa generasi. Namun kura-kura yang selalu tekun, secara mengejutkan berhasil mengalahkan kelinci padahal kura-kura terkenal sangat lambat. Cerita ini memberikan pesan moral bahwa ketekunan bisa mengantarkan kesuksesan, sedangkan kemalasan hanya bisa merugikan diri sendiri. 6. Serigala Berbulu Domba Dongeng anak selanjutnya adalah tentang seekor serigala yang ingin memangsa kumpulan domba-domba. Namun serigala selalu kesulitan memangsa serigala, maka dari itu serigala pun terpikir aksi menyamar menggunakan bulu-bulu domba, dengan maksud dapat memangsa domba. Cerita fabel satu ini mengajarkan anak-anak bahwa penampilan bisa menipu dan mengajarkan untuk selalu waspada dalam setiap tindakan yang diambil. Jika tidak ingin mengalami hal seperti serigala dan domba dalam cerita berjudul Serigala Berbulu Domba. 7. Tiga Babi Kecil Dongeng anak selanjutnya adalah tentang tiga babi kecil yang tidak mendengarkan ibu mereka dan malah membangun rumah yang tidak kokoh dengan menggunakan bahan yang sembarangan. Rumah yang dibangun tersebut bertujuan agar mereka terhindar dari serigala pemangsa. Namun satu babi yang mendengarkan ibu mereka dan berhasil membangun rumah yang kokoh. Salah satu babi tersebut pun membangun rumah dengan menggunakan beton dan batu, yang tidak bisa ditembus sama sekali oleh serigala, membuat babi tersebut berada dalam posisi aman. Cerita ini mengajarkan sang anak untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik hingga selesai dan mendengarkan saran orang tua, karena hal tersebut akan memudahkan pekerjaan kita. 8. Gagak dan Kendi Kisah legenda yang dibuat menjadi dongeng anak selanjutnya adalah tentang seekor burung gagak dan kendi. Diceritakan seekor burung gagak yang kehausan dan kesulitan mendapatkan air minum. Tidak sengaja, seekor gagak tersebut melihat sebuah kendi yang berisi air namun dia kesulitan untuk meminum air yang ada di dalam kendi. Tanpa pata arang, gagak pun berusaha dengan segala sesuatu yang dia miliki dan tidak menyerah agar dapat minum. Akhirnya gagak pun bisa minum air yang ada di dalam kendi. Cerita ini akan mengajarkan sang anak bahwa pantang menyerah dan berusaha sekuat tenaga mencapai sesuatu yang diinginkan akan selalu memberikan hasil yang baik. 9. Seekor Rubah dan Buah Anggur Dongeng anak sebelum tidur yang bisa Sedulur bacakan adalah tentang seekor rubah dan buah anggur. Menceritakan tentang seekor rubah yang kelaparan ketika melihat buah anggur di pohonnya. Akhirnya rubah tersebut berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkan anggur untuk menghilangkan rasa laparnya. Namun, anggur tersebut tidak kunjung berhasil didapat. Maka rubah pun menyerah dan meyakinkan diri bahwa buah anggur tersebut memiliki rasa asam dan mungkin saja beracun. Rubah pun memilih untuk kelaparan ketimbang berusaha. Pesan moral yang didapatkan oleh anak-anak dengan mendengar cerita ini adalah bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang berkaitan kebutuhan harus selalu berusaha dan jangan menyerah kemudian memikirkan alasan sebagai pembenaran untuk menyerah. 10. Seekor Singa dan Tikus Dongeng anak panjang selanjutnya yaitu tentang seekor singa dan tikus. Dongeng anak mengajarkan tentang kepedulian satu sama lain. Seekor singa dan tikus diceritakan bersahabat dan saling membantu. Singa sempat membantu tikus dan menyelamatkan nyawanya. Namun tikus tersebut tidak bisa membalas singa dan berjanji akan menyelamatkannya suatu saat nanti. Tikus pun melihat singa yang terjerat oleh tali yang dipasang pemburu, tikus pun bergegas menyelinap dan menyelamatkan singa dengan menggigit yang mengikat singa. Pesan moral dari cerita fabel ini adalah tentang berbuat baik terhadap seseorang dan mendapatkan bantuan yang sama ketika kita membutuhkannya. Berikut ini daftar dongeng lainnya yang bisa Sedulur bacakan kepada anak-anak Sedulur, selain dongeng dan cerita di atas. Memperkaya rekomendasi dongeng Sedulur untuk sang buah hati Goldilocks dan Tiga Beruang Dongeng ini menceritakan tentang seorang gadis muda yang masuk dapat izin ke dalam rumah keluarga beruang. Gadis tersebut akhirnya dibentak dan dimarahi oleh beruang yang tidak suka karena gadis tersebut memasuki rumah mereka tanpa izin dan Desa dan Tikus Kota Dongeng ini menceritakan tikus kota yang pulang ke desa dan mengajak tikus desa ke kota karena banyak makanan enak di kota. Dia menceritakan tentang kehidupan di kota yang dipenuhi dengan makanan lezat, dia pun mengajak saudaranya ke kota dan mencuri kue yang manis dan lezat. Namun mereka berdua pun kemudian menjadi mangsa dari kucing dan lari terbirit-birit menghindari dari dan Buaya Dongeng ini menceritakan tentang monyet dan buaya, sebuah cerita fabel klasik satu ini penuh dengan pesan moral. Monyet selalu memberikan apel kepada buaya dan buaya malah meminta hati monyet. Monyet pun diajak untuk bermain ke rumah buaya dan di tengah perjalanan monyet menyadari bahaya dan menyatakan bahwa hati monyet disimpan dalam pohon apel. Mereka pun kembali ke pohon apel, dan monyet akhirnya kabur dari bahaya. Sementara buaya yang tidak dapat memanjat pohon tidak bisa berbuat dan Teman-Temannya Seekor gajah bernama juno tidak mendapatkan teman sama sekali, karena setiap hewan tidak ingin berteman dengan juno karena ukuran tubuh juno yang besar. Suatu saat, hewan-hewan lain ketakutan oleh seekor harimau yang bernama dera karena selalu memakan hewan yang lebih kecil darinya. Juno yang berukuran besar pun dengan sigap menendang dera dan membuat dera ketakutan dan berlari dengan dan Lumba-Lumba Dongeng ini ni mengisahkan tentang seekor kera yang diajak berenang menyusuri lautan oleh lumba-lumba. Di tengah perjalanan, lumba-lumba melihat sebuah pulau dan menanyakan apakah monyet mengetahui pulau tersebut. Kera pun bilang ke lumba-lumba bahwa monyet merupakan pangeran di pulau tersebut. Kemudian lumba-lumba pun menurunkan monyet di pulau tersebut dan pergi meninggalkan kera. Kera pun tersadar bahwa dia sendirian dan menyesal telah membuat kepada Ekor Kambing Dongen ini mengisahkan tentang dua ekor kambing yang harus melintasi sungai. Terdapat pohon tumbang di atas sungai yang bisa digunakan untuk menyebrang, namun kambing tersebut tidak ingin berbagi dan malah bertengkar di atas pohon tersebut, sehingga pohon tersebut patah dan membuat dua ekor kambing tersebut jatuh ke dalam Anjing Peliharaan Dongen ini menceritakan tentang seekor anjing peliharaan yang tidak ingin bermain dengan anjing jalanan karena kotor dan bau. Namun, suatu saat anjing peliharaan diculik oleh pencuri dan meminta pertolongan pada anjing jalanan. Anjing jalanan pun sigap dan menggigit pencuri yang akhirnya melepaskan anjing peliharaan. Mulai dari saat itu, anjing peliharaan pun berteman dengan anjing Keledai Malas Dongeng ini mengisahkan tentang seekor keledai malas dan selalu menghindar ketika disuruh bekerja oleh tuannya. Suatu hari dia memutuskan untuk kabur dan terjebak di tengah gurun pasar. Akhirnya, keledai pun kembali kepada tuannya dan menyesali yang telah dia dan Orang Suci Cerita ini mengisahkan tentang tikus yang diubah menjadi seekor anjing oleh orang suci ketika sedang dikejar oleh anjing. Kemudian, dia pun kembali ke orang suci karena dimangsa oleh seekor singa, orang suci pun kemudian mengubahnya menjadi singa dan pergi ke hutan untuk memangsa singa lainnya dan menguasai hutan. Dia pun berpikiran untuk memangsa orang suci yang mengubahnya, dan orang suci tersebut pun mengubahnya kembali menjadi tikus dan dan Lonceng Sapi Diceritakan seorang anak lelaki yang diberi tugas menjaga sapi oleh ayahnya, setiap sapi pun diberi bel agar memudahkan untuk menjaga. Seorang pria asing pun datang dan menawarkan harga mahal untuk setiap bel sapi, anak lelaki pun terhibur oleh harga mahal dan menjualnya. Namun kemudian dia kesulitan mencari sapi-sapinya karena sudah tidak memiliki bel. Pria asing tersebut kemudian mencuri sapi-sapi anak lelaki tersebut dan membeli bel merupakan bagian dari rencananya. Semoga daftar dongeng bagi anak di atas yang dijelaskan oleh bisa menjadi rekomendasi bagi Sedulur untuk diceritakan kepada anak-anak Sedulur agar dapat memberikan pandangan yang baik tentang kehidupan. Jangan lupa juga untuk mengajarkan dengan perlahan agar anak-anak dapat memahami nilai yang terkandung dalam cerita di atas. Jangan lupa juga untuk menyediakan makanan bergizi dan penuh nutrisi untuk anak-anak Sedulur agar masa pertumbuhannya baik. Sedulur bisa mendapatkan berbagai makan bergizi di Aplikasi Super. Sedulur bisa klik di sini bagi yang belum download Aplikasi Super. Manfaatkan setiap keuntungan dari Aplikasi Super untuk setiap tumbuh kembang sang anak. Selamat mencoba!
Kisah dongeng dalam bentuk fabel biasanya menarik untuk diceritakan untuk adik atau keponakan yang masih kecil. Salah satu contohnya adalah cerita fabel tentang ulat yang sombong di bawah ini. Daripada penasaran, langsung dibaca yuk!Fabel merupakan kisah dongeng yang tokoh-tokohnya berupa hewan yang bisa berbicara. Salah satu contohnya adalah cerita fabel tentang ulat yang sombong yang telah kami siapkan di bawah tentang seekor ulat yang selalu angkuh dan kikir kepada semua teman-temannya. Sehingga ketika kamu membacakannya untuk adik atau buah hati tersayang, kamu bisa sekalian mengajarkan pesan moral yang kamu dapatkan dari tanpa menunggu lama lagi, langsung saja baca cerita fabel ulat yang sombong di artikel ini. Setelah membaca, kamu juga bisa mendapatkan sedikit ulasan seputar unsur intrinsik dan fakta menariknya, lho! Alkisah, di sebuah hutan yang lebat hiduplah dua ekor ulat bernama Fintu dan Tuvi. Fintu merupakan seekor ulat yang ramah, rendah hati, dan baik kepada siapa saja. Sementara Tuvi selalu saja bersifat angkuh dan suka meremehkan hewan lainnya. Suatu hari di pagi yang cerah, seperti biasanya Fintu berjalan-jalan untuk mencari makanan. Di tengah jalan, ia bertemu Tuvi yang terlihat memiliki banyak makanan. “Hei, Tuvi. Kulihat kamu sudah memiliki banyak makanan. Bolehkah aku meminta sedikit?” tanya Fintu dengan sopan. “Hei, Fintu! Enak saja kamu!” bentak Tuvi. “Semua ini tuh makanan yang aku cari sendiri. Kalau kamu mau juga, sana cari sendiri makananmu!” “Baiklah,” ucap Fintu dengan sedih dan lesu sambil berlalu. Beberapa hari kemudian, kabar gembira datang untuk seluruh penghuni hutan. Akan ada sebuah pesta yang mengundang semua binatang. Dengan gesit, Putha sang burung hantu menyebarkan undangan pesta berbentuk daun tersebut. Para hewan yang sudah mendapatkan undangan pun langsung bersorak gembira. “Asyik!” sorak seekor anak kucing bernama Cattya, “Pasti di pesta itu ada banyak makanan yang lezat dan mengenyangkan. Aku bisa makan dengan puas di sana!” “Di sana pasti juga ada banyak biji-bijian!” ucap Chacky si ayam jago menanggapi diikuti dengan candaan. “Jadi kalian para ulat tidak perlu khawatir aku memakan kalian!” Fintu yang mendengar ucapan teman-temannya hanya bisa tersenyum. Kesombongan Tuvi Namun, mendadak Tuvi berujar, “Ah apa ini! Hanya pesta kecil seperti ini saja! Lihat saja, suatu hari nanti aku pasti akan membuat pesta yang jauh lebih mewah!” “Tuvi! Kamu tidak boleh sombong begitu!” seru Fintu mengingatkan teman ulatnya itu. “Biar saja! Mentang-mentang aku kecil dikira nggak bisa membuat pesta besar!” balasnya sambil berlalu. Sayangnya, kedua ulat tersebut pada akhirnya justru tak bisa mendatangi pesta hutan yang meriah tersebut. Mereka sudah berubah menjadi kepompong dan bersiap menjadi kupu-kupu yang indah. Di dalam kepompongnya, Tuvi yakin kalau setelah berubah menjadi kupu-kupu, tentu sayapnya akan menjadi lebih indah daripada Fintu. Di sisi lain, Fintu hanya merasakan kebahagiaan karena sebentar lagi akan bermetamorfosis. Beberapa minggu setelahnya, Tuvi dan Fintu pun keluar dari kepompong. Namun, siapa sangka kalau rupanya sayap Tuvi berwarna hitam saja, sementara Fintu mendapatkan sayap yang indah dan berwarna-warni. Tuvi pun langsung menyadari kalau warna sayapnya yang tidak menarik ini diakibatkan sifat angkuh yang dimilikinya. Pada akhirnya, ia hanya bisa menyesali sikapnya selama menjadi ulat. Baca juga Legenda Putra Mahkota Amat Mude Asal Aceh dan Ulasan Menariknya Unsur Intrinsik Cerita Fabel Ulat yang Sombong Setelah membaca kisah singkat tentang ulat yang sombong, kini kamu bisa mengetahui sedikit ulasan seputar unsur intrinsiknya. Berikut adalah ulasannya 1. Tema Inti cerita dari fabel ulat yang sombong di atas adalah tentang keangkuhan. Sikap tersebut ditunjukkan oleh seekor ulat bernama Tuvi yang selalu merasa dirinya lebih baik daripada hewan-hewan lain yang ada di dalam hutan. Bahkan ia sampai merasa bisa membuat pesta yang lebih meriah di hutan. 2. Tokoh dan Perwatakan Setelah membaca kisahnya, tentu kamu sudah bisa menebak siapa saja tokoh utama dan tokoh tambahan dalam cerita fabel ulat yang sombong di atas. Tokoh utamanya adalah dua ulat kecil bernama Tuvi dan Fintu. Seperti yang disebutkan dalam kisahnya, Tuvi memiliki sifat angkuh dan sering merendahkan hewan lainnya di hutan. Sebaliknya, Fintu adalah ulat yang ramah dan baik hati kepada siapa saja, bahkan pada Tuvi sekalipun. Selain kedua tokoh tersebut, ada beberapa tokoh lain yang turut serta disebutkan dan mewarnai kisahnya. Yakni Phuta sang burung hantu yang mengirimkan undangan kepada seluruh penghuni hutan, Cattya si anak kucing yang tak sabar ingin makan makanan lezat di pesta, dan Chacky si ayam jago yang berharap pesta tersebut menyajikan biji-bijian juga. 3. Latar Latar dari cerita fabel ulat yang sombong ini adalah sebuah hutan yang terdapat di antah berantah. 4. Alur Alur dari cerita fabel ulat yang sombong ini menggunakan alur maju atau progresif. Kisahnya dimulai dari Tuvi, seekor ulat yang selalu sombong kepada semua teman-temannya. Bahkan ketika ada pesta hutan, ia justru merasa kalau ia bisa membuat pesta yang jauh lebih mewah dan meriah. Konflik dari cerita ini terjadi ketika ulat yang sombong itu jadi tidak bisa datang ke pesta karena bertepatan dengan proses bermetamorfosisnya. Apakah hal itu menghilangkan keangkuhannya? Tentu saja tidak. Ia masih yakin kalau sayapnya ketika menjadi kupu-kupu kelak pasti akan terlihat lebih indah daripada milik Fintu. Sayang, rupanya yang terjadi adalah sebaliknya. Sayap kupu-kupu Fintu-lah yang terlihat lebih indah dan berwarna-warni. 5. Pesan Moral Ada sebuah pesan moral yang sebenarnya cukup sederhana, tapi sangat penting untuk dijadikan pegangan hidup dari kisah ini. Pesannya adalah jauhilah sifat angkuh dan kesombongan. Karena pada akhirnya, kedua sifat tersebut tak akan memberikan kebaikan dalam hidupmu. Yang ada, kamu justru bisa terjatuh karena keangkuhanmu. Selain unsur intrinsik, kamu juga bisa melihat unsur ekstrinsik dari kisah fabel di atas. Yakni hal-hal yang berasal dari luar cerita dan semakin melengkapi kisahnya, seperti nilai sosial dan nilai moral. Baca juga Cerita Lucu Abu Nawas Menipu Malaikat di Alam Kubur & Ulasan Menariknya Fakta Menarik tentang Cerita Fabel Ulat yang Sombong Sudah puas membaca ulasan seputar unsur intrinsik cerita fabel ulat yang sombong di atas? Jangan lupa dapatkan juga sedikit fakta menarik seputar ceritanya, yuk! 1. Tentang Metamorfosis & Warna Sayap Kupu-Kupu yang Berbeda Di dalam kisahnya, disebutkan kalau Tuvi dan Fintu tidak bisa mendatangi pesta hutan karena harus bermetamorfosis. Tahukah kamu seperti apakah proses metamorfosis seekor ulat hingga menjadi kupu-kupu yang cantik? Tahap awal metamorfosis akan dimulai dari telur yang diletakkan oleh kupu-kupu di ranting atau daun yang ia sukai. Setelah 3-5 hari, telur-telur tersebut akan menetas dan berubah menjadi larva atau yang kita ketahui sebagai ulat. Ulat tersebut, seperti halnya Tuvi dan Fintu, akan memakan dedaunan yang ada di sekitarnya. Nantinya, ia akan menjadi semakin besar dan mengalami proses pergantian kulit secara alami sebanyak 5-6 kali. Kalau sudah cukup makan, ulat tersebut akan mencari tempat untuk berubah menjadi kepompong atau pupa. Kepompong biasanya dibungkus dengan sebuah lapisan berwarna cokelat yang keras. Selama 7 hingga 20 hari, kepompong itu akan berpuasa, alias tidak makan atau minum. Nantinya pada waktu yang tepat, dari kepompong tersebut akan keluar kupu-kupu yang cantik. Warna dan bentuk sayap dari masing-masing kupu-kupu biasanya berbeda tergantung dari jenisnya. Kalau melihat dari penjelasan ini, mungkin saja Tuvi dan Fintu sebenarnya adalah jenis kupu-kupu yang berbeda, bukan? Baca juga Kisah Telaga Alam Banyu Batuah, Cerita Rakyat dari Kalimantan beserta Ulasannya Cerita Fabel Ulat yang Sombong Sebagai Dongeng Sebelum Tidur Itulah tadi cerita fabel tentang ulat yang sombong. Menarik dan seru sekali kalau dijadikan sebagai dongeng sebelum tidur untuk buah hati atau adik tersayang, kan? Ditambah lagi, kamu juga bisa mengajarkan pesan moral yang bisa kamu dapatkan dari kisahnya. Kalau masih ingin mencari kisah fabel yang nggak kalah menarik dan penuh amanat lainnya, cek saja artikel-artikel di PosKata. Di sini kamu bisa mendapatkan cerita kelinci dan kura-kura, persahabatan tupai dan ikan gabus, juga kisah semut dan merpati. Selamat membaca! PenulisRizki AdindaRizki Adinda, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang. EditorNurul ApriliantiMeski memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, wanita ini tak ragu "nyemplung" di dunia tulis-menulis. Sebelum berkarier sebagai Editor dan Content Writer di Praktis Media, ia pun pernah mengenyam pengalaman di berbagai penjuru dunia maya.